Kamis, 11 Sep 2025
Kamis, 11 September 2025

Indonesia Catatkan Surplus pada Neraca Perdagangan April 2025

astakom, Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan, neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencatatkan surplus sebesar USD 0,16 miliar. Surplus April 2025 didorong surplus nonmigas sebesar USD 1,51 miliar dan defisit migas sebesar USD 1,35 miliar.

Angka surplus periode April 2025 tersebut lebih rendah dibandingkan surplus Maret 2025 yang sebesar USD 4,33 miliar. Meskipun begitu, secara kumulatif, surplus Januari – April 2025 masih lebih tinggi dibanding Januari – April 2024.

“Surplus perdagangan Indonesia pada April 2025 mencapai USD 0,16 miliar. Walaupun cenderung tipis, capaian ini masih melanjutkan tren surplus untuk 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Budi.

Secara kumulatif, lanjut Budi, surplus Januari – April 2025 masih cukup tinggi karena tercatat sebesar USD 11,07 miliar, lebih besar bila dibandingkan dengan surplus Januari – April 2024 yang sebesar USD 10,13 miliar.

Budi menjelaskan, surplus nonmigas Indonesia disumbangkan perdagangan dengan beberapa mitra dagang. Perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) mencatatkan surplus USD 1,31 miliar, diikuti India USD 0,93 miliar, Filipina USD 0,72 miliar, Malaysia USD 0,51 miliar, dan Vietnam USD 0,39 miliar.

Menurut Mendag, total nilai ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai USD 20,74 miliar. Nilai ini turun 10,77 persen dibandingkan Maret 2025 (MoM).

Penurunan ekspor disebabkan berkurangnya nilai ekspor migas sebesar 19,52 persen dan ekspor nonmigas 10,19 persen (MoM). Meskipun begitu, nilai ekspor April 2025 ini justru naik 5,76 persen bila dibandingkan dengan April 2024 (YoY).

“Penurunan nilai ekspor pada April 2025 bila dibandingkan dengan Maret 2025 terjadi akibat siklus tahunan libur Idulfitri dan penurunan harga sejumlah komoditas utama.”

”Selain itu, ketidakpastian ekonomi dunia akibat kondisi geopolitik ekonomi turut menyebabkan permintaan sejumlah mitra dagang utama Indonesia melemah. Ekspor nonmigas negara ASEAN lain, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina juga terpantau turun,” kata Mendag.

Dari segi pangsa ekspor pada April 2025, kontribusi ekspor sektor industri pengolahan Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan sektor yang lain.

Pangsa ekspor sektor industri pengolahan mencapai 81,48 persen dari nilai ekspor nonmigas Indonesia. Meskipun begitu, nilai ini sedikit lebih rendah dibandingkan pangsa pada Maret 2025 yang sebesar 83,29 persen. Kemudian, sektor pertambangan dan lainnya berkontribusi sebesar 16,07 persen dan sektor pertanian sebesar 2,45 persen.

Pelemahan ekspor nonmigas pada April 2025 terjadi paling besar pada ekspor sektor pertanian yang turun 16,54 persen dan sektor industri pengolahan turun 12,14 persen.

”Di sisi lain, ekspor sektor pertambangan dan lainnya terpantau tumbuh dengan kenaikan 2,58 persen (MoM),” Pungkas Budi Santoso.

Feed Update

Komitmen Beri Layanan Optimal, RSPPN Soedirman Jalin Kerja Sama Lintas Sektor

astakom.com, Jakarta – Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Soedirman Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI melanjutkan langkah strategis dalam memperkuat kiprahnya sebagai rumah sakit rujukan...

Presiden Prabowo Targetkan 500 Sekolah Rakyat Dibangun untuk Perluas Akses Pendidikan

astakom.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas keberadaan Sekolah Rakyat sebagai upaya pemerataan pendidikan. Hal ini disampaikan Kepala Negara usai...

Presiden Prabowo Pastikan Fasilitas Layak, Akhir September 165 Sekolah Rakyat Sudah Beroperasi

astakom.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna di Jakarta Selatan, pada Kamis, 11 September 2025. SRMA 10 Margaguna...

Kawendra DPR: Penambahan Likuiditas oleh Menkeu Purbaya Strategis bagi Negara, bagus untuk UMKM

astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan baru Purbaya Yudhi Sadewa, membuat gebrakan dengan menarik dana pemerintah sebesar Rp200 triliun yang selama ini tersimpan di Bank...

Terkini

Viral

Videos