Sabtu, 14 Jun 2025
Sabtu, 14 Juni 2025

Cetak Talenta Digital ASEAN, Indonesia Galang Kolaborasi Strategis Lewat KADA

astakom, Jakarta – Indonesia menginisiasi pengembangan talenta digital melalui program Korea-ASEAN Digital Academy (KADA). Program ini hasil kolaborasi strategis Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Korea.

Inisiatif ini menjadi contoh konkret bagaimana diplomasi digital Indonesia mampu menghadirkan solusi nyata bagi transformasi digital kawasan ASEAN.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyampaikan bahwa KADA menjadi ekosistem pelatihan untuk membangun keahlian teknis mendalam serta memperkuat konektivitas talenta antarnegara secara berkelanjutan.

“Kami secara bersamaan menjalin ikatan yang lebih kuat dan lebih tangguh antara negara ASEAN dan Republik Korea. Tentu saja tujuannya untuk menyiapkan tenaga kerja dengan keterampilan di bidang teknologi digital,” ungkap Nezar Patria saat membuka Program KADA di Digital Talent Center, BPPTIK Kementerian Komdigi, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (05/06).

Program ini menyasar penguasaan bidang strategis seperti kecerdasan buatan, komputasi awan, dan pengembangan perangkat lunak tingkat lanjut yang menjadi kompetensi inti dalam ekonomi digital masa depan.

Menurut Nezar Patria, keunggulan dari program KADA tidak hanya memberikan dasar-pengetahuan digital bagi peserta, tetapi juga akan membantu menyalurkan tenaga kerja ke industri.

“Nantinya para lulusan KADA selain mendapatkan sertifikat, akan dibantu untuk bisa bekerja baik di perusahaan multinasional, Korea, atau di perusahaan nasional lainnya,” lanjut Nezar, seperti dikutip astakom.com dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/6).

Sebagai bagian dari pendekatan strategis, KADA dijalankan bersama perusahaan teknologi pendidikan terkemuka asal Korea Selatan, Elice.

Kolaborasi ini menunjukkan kemampuan Indonesia menjalin kemitraan bernilai tambah tinggi, dengan target penempatan kerja hingga 50 persen bagi lulusan KADA di sektor industri digital.

“Jadi Elice sudah punya semacam jaringan dan berdasarkan diskusi kita dengan mereka, paling tidak 50 persen dari lulusan ini bisa diserap oleh dunia industri. Namun demikian, setiap peserta punya kebebasan untuk melamar kemanapun mereka bisa masuk,” jelas Nezar.

Model seleksi program yang kompetitif turut menjadi cermin keseriusan Indonesia dalam menjadikan KADA sebagai best practice pembangunan kapasitas digital yang inklusif dan berbasis merit.

“Program ini berlangsung 2,5 bulan, cukup kompetitif juga dari 160 pendaftar yang diterima 60. Itu pun yang memenuhi requirement atau eligible untuk bisa mengikuti program ini,” ujarnya.

Dalam kunjungannya ke kelas pelatihan, Nezar menegaskan pentingnya pengalaman langsung (hands-on experience) dalam pengembangan talenta digital. Kurikulum yang diterapkan berorientasi pada kebutuhan industri dan teknologi masa depan.

“Tadi kita lihat bentuk pelatihannya di kelas seperti komputer programming, Python (bahasa pemrograman tingkat tinggi), artificial intelligence, cloud computing, dan lain sebagainya,” tandasnya.

Dengan menjadi penggagas sekaligus pelaksana utama program KADA, Indonesia menunjukkan kapasitas strategisnya dalam menjembatani kemitraan digital ASEAN-Korea.

Lebih dari itu, Indonesia memperkuat perannya sebagai penyedia solusi konkret dalam arsitektur transformasi digital kawasan dan mitra utama dalam diplomasi teknologi global.

Rubrik Sama :

Inisiasi Siprosatu, Kemenperin Percepat Digitalisasi Industri Hilir Kelapa Sawit

astakom, Jakarta - Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi program digitalisasi industri hilir kelapa sawit melalui pengembangan Sistem Informasi Produk Sawit dan...

Begini Alasan Pemerintah Datangkan Ribuan Sapi Bunting

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyampaikan, bahwa pemerintah dengan menggandeng investor akan mendatangkan ribuan sapi hidup dalam kondisi bunting, atau sedang mengandung.

Kebutuhan Susu Anak Bangsa Aman, Ribuan Sapi Bunting Akan Datang

Pemerintah dengan menggandeng investor bakal mendatangkan ribuan sapi bunting ke Indonesia.

Menteri Pariwisata Ungkap Tantangan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata di ICI 2025

astakom, Jakarta – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkap sejumlah tantangan dalam membangun infrastruktur pariwisata Indonesia di International Conference on Infrastructure 2025 (ICI 2025)...
Cover Majalah

Update