astakom, Jakarta– Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat terus mempererat kemitraan strategis di sektor digital. Fokus utama kerja sama ini mencakup penguatan infrastruktur konektivitas, pembangunan pusat data, hingga peningkatan keamanan siber nasional.
Komitmen tersebut mengemuka dalam pertemuan bilateral antara Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo dengan Duta Besar Steve Lang, Koordinator Kebijakan Komunikasi dan Informasi Internasional dari Biro Ruang Siber dan Kebijakan Digital AS, yang berlangsung di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa,(27/6) lalu seperti dikutip astakom.com.
Baca juga
“Indonesia berkomitmen membangun ekosistem digital yang tangguh, inklusif, dan berdaulat. Kerja sama strategis dengan mitra internasional seperti Amerika Serikat menjadi bagian penting dari upaya tersebut,” ujar Angga.
Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas berbagai peluang kolaborasi, terutama dalam mendukung transformasi digital Indonesia yang berkelanjutan. Salah satu fokusnya adalah penguatan konektivitas internasional melalui Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan teknologi satelit.
“SKKL akan menjadi penghubung langsung dengan pusat data, sehingga efisiensi rute konten digital meningkat dan kedaulatan konektivitas nasional makin kuat,” lanjut Angga.
Tak hanya konektivitas, Indonesia juga membuka peluang investasi dalam pembangunan pusat data. Pemerintah tengah menyiapkan penyesuaian regulasi untuk memperkuat daya saing sektor ini, terutama dalam menyongsong era teknologi kecerdasan artifisial, komputasi awan, dan ekspansi jaringan 5G.
“Kami ingin pusat data diakui sebagai industri strategis, agar bisa menikmati insentif fiskal, terhubung langsung dengan SKKL, dan mendapatkan akses terhadap energi yang efisien,” tegasnya.
Isu keamanan digital pun menjadi sorotan utama. Angga menyampaikan, Indonesia menyambut baik inisiatif Amerika Serikat untuk memperkuat kolaborasi di sektor ini, terutama dalam menghadapi ancaman siber yang makin kompleks dan lintas negara.
“Ketahanan siber tidak bisa dibangun sendiri. Kerja sama internasional sangat dibutuhkan, khususnya di sektor vital seperti telekomunikasi dan broadband,” ujarnya.
Sebagai penutup, Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo menyerahkan kenang-kenangan berupa jersey Tim Nasional Indonesia dan buku “Military Leadership”, yang berisi catatan pengalaman Presiden RI, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto. Pemberian ini menjadi simbol persahabatan dan semangat kolaborasi Indonesia-Amerika Serikat dalam membangun masa depan digital yang aman dan inklusif.
Saat pertemuan tersebut, Angga didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemkomdigi, Ismail. Sementara dari pihak AS hadir Jonathan Habjan, US Counselor for Economic Affairs, dan Lyle Goode dari US Department of State.