Rabu, 30 Jul 2025
Rabu, 30 Juli 2025

Negara Lain Sudah Pegang Kripto, Indonesia Ketinggalan?

astakom, Jakarta – Usulan agar Indonesia mulai mempertimbangkan investasi aset kripto melalui platform sovereign wealth fund seperti Danantara kembali mengemuka.

Pengamat Ekonomi Digital, Noor Arifin menilai langkah tersebut bisa menjadi strategi diversifikasi keuangan negara, mengikuti jejak beberapa negara yang telah lebih dulu menaruh kepercayaan pada kripto sebagai instrumen investasi strategis.

“Kalau dikelola dengan governance yang kuat dan transparan, investasi kripto melalui Danantara bisa menjadi pembeda. Kita tidak bicara spekulasi, tapi positioning Indonesia dalam ekonomi digital global,” ujar Arifin kepada Jurnalis astakom.com, Selasa (3/6).

Menurutnya, aset kripto seperti Bitcoin semakin dipandang sebagai store of value baru, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tekanan terhadap mata uang fiat, termasuk rupiah.

Arifin pun mencontohkan Amerika Serikat yang baru-baru ini membentuk Strategic Bitcoin Reserve, serta El Salvador dan Bhutan yang telah memasukkan kripto ke dalam cadangan nasional mereka.

“Bhutan bahkan menambang Bitcoin pakai energi hijau. Artinya, kripto bisa jadi bagian dari strategi ekonomi berkelanjutan. Kalau Indonesia serius membangun kedaulatan digital, ini bisa jadi langkah yang visionary,” katanya.

Namun demikian, pria yang juga berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara ini juga mengingatkan agar langkah tersebut tidak dilakukan tergesa-gesa.

Pemerintah dinilai perlu merumuskan kerangka hukum dan pengawasan yang ketat agar investasi ini tidak menjadi blunder akibat volatilitas pasar kripto yang tinggi.

“Kalau bicara peluang, besar sekali. Tapi harus ada road map dan pembatasan yang jelas. Jangan sampai sovereign wealth fund kita malah ikut-ikutan FOMO dan terseret arus spekulasi,” ujarnya.

Hingga saat ini, Indonesia belum secara resmi menyatakan akan mengalokasikan dana negara untuk aset kripto. Namun dengan lebih dari 13 juta pengguna kripto domestik, potensi untuk mengembangkan ekosistem keuangan digital nasional melalui instrumen tersebut masih terbuka lebar.

“Kalau ingin serius jadi pemain besar di ekonomi digital, kita nggak bisa cuma jadi penonton,” tegas Noor.

Rubrik Sama :

Wamenko Polkam Dorong Calon Dubes LBBP RI Kawal Asta Cita

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam), Lodewijk F. Paulus, menekankan pentingnya peran strategis Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Menko Polkam Apresiasi Kesiapan Penanganan Karhutla di Sumsel

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan mengapresiasi upaya penanggulangan Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Rosan Luruskan Persepsi Negatif soal Beli 50 Pesawat Boeing dari AS

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM yang sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani meluruskan perihal kesepakatan pembelian 50 pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS), yang menjadi bagian dari kesepakatan negosiasi tarif resiprokal.

Rosan Optimis Target Investasi Semester II-2025 Bakal Tercapai

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani optimistis realisasi investasi di Indonesia pada semester II-2025 akan berjalan sesuai dengan target nasional yang telah ditetapkan.
Cover Majalah

Update