Kamis, 5 Jun 2025
Kamis, 5 Juni 2025

Inpres Data Tunggal Diterbitkan, Pemerintah Perbaiki Penyaluran Bantuan Sosial

astakom, Jakarta – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyatakan, pemerintah telah menerbitkan Inpres Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Gus Ipul – sapaan akrabnya, menyampaikan hal tersebut usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/6).

“Kita sudah memiliki data tunggal sosial dan ekonomi nasional yang wajib dijadikan pedoman bagi siapapun yang ingin menyalurkan bantuan Pemerintah, baik Kementerian, Lembaga, maupun juga Pemerintah daerah,” ujar Saifullah Yusuf, seperti dikutip astakom.com.

Syaifullah menegaskan, penerbitan Inpres itu merupakan Langkah perbaikan yang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, guna memperkuat komitmen dan memastikan seluruh bantuan sosial tepat sasaran.

Menurut Syaifullah, sejumlah langkah perbaikan dilakukan, termasuk reformasi data penerima manfaat agar bantuan yang diberikan benar-benar menjangkau yang membutuhkan.

Evaluasi atas beberapa program bantuan menunjukkan adanya ketidaktepatan sasaran yang cukup signifikan.

“Di situ ada beberapa program yang dianggap kurang tepat sasaran atau ditengarai tidak tepat sasaran. Misalnya seperti program Keluarga Harapan dan Sembako, ditengarai ada 45 persen yang tidak tepat sasaran,” ungkap Saifullah.

Penerapan awal data tunggal dilakukan melalui uji coba oleh Kementerian Sosial untuk penyaluran bantuan sosial (bansos) triwulan kedua.

Dari proses tersebut, ditemukan lebih dari 1,9 juta penerima bantuan yang tidak sesuai kriteria (inclusion error), serta sejumlah warga yang layak tetapi belum masuk daftar (exclusion error).

“Keinginan kita untuk memastikan bahwa bantuan-bantuan tempat sasaran ini sungguh-sungguh sudah mulai dilaksanakan,” imbuh Syaifullah dalam keterangannya.

Selain pembenahan data, pemerintah juga menyalurkan tambahan bantuan kepada keluarga penerima manfaat. Tambahan ini mencakup bantuan beras sebesar 10 kilogram untuk masing-masing dari 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dengan total nilai lebih dari Rp11 triliun.

“Ada dua hal yang penting di sini. Pertama adalah perbaikan (data) keluarga penerima manfaat dan yang kedua adalah penambahan (bantuan) yang menjadi bagian dari atensi Bapak Presiden kepada kelompok-kelompok penerima manfaat, khususnya mereka yang berada di desil 1, miskin, dan miskin ekstrem” tutupnya.

Rubrik Sama :

Stabilitas Terjaga, Ekonomi Diakui! Tapi Hati-Hati dengan Harga dan Lapangan Kerja

astakom, Jakarta, — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat lima rapor biru dalam tujuh bulan pertama pemerintahannya, berdasarkan survei...

Pemerintah Kawal Ketat Program Pendidikan Demi Masa Depan Anak Negeri

Di balik derap pembangunan jalan dan infrastruktur, ada satu proyek bangsa yang lebih sunyi tapi jauh lebih mulia, yakni membangun masa depan anak-anak Indonesia lewat pendidikan.

CKG Tembus 4,4 Juta Peserta, Bukti Pemerintah Hadir Lewat Kesadaran Sehat

Di tengah geliat pembangunan dan derap ekonomi, ada satu revolusi yang pelan namun berdampak luas sedang digulirkan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yakni revolusi kesadaran akan pentingnya kesehatan.

Indonesia Siap Jadi Bagian Pembentuk Arah Kebijakan Dunia

Di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia melangkah berani untuk bergabung dengan jajaran negara-negara maju melalui aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Cover Majalah

Update