Kamis, 31 Jul 2025
Kamis, 31 Juli 2025

Inpres Data Tunggal Diterbitkan, Pemerintah Perbaiki Penyaluran Bantuan Sosial

astakom, Jakarta – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyatakan, pemerintah telah menerbitkan Inpres Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Gus Ipul – sapaan akrabnya, menyampaikan hal tersebut usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/6).

“Kita sudah memiliki data tunggal sosial dan ekonomi nasional yang wajib dijadikan pedoman bagi siapapun yang ingin menyalurkan bantuan Pemerintah, baik Kementerian, Lembaga, maupun juga Pemerintah daerah,” ujar Saifullah Yusuf, seperti dikutip astakom.com.

Syaifullah menegaskan, penerbitan Inpres itu merupakan Langkah perbaikan yang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, guna memperkuat komitmen dan memastikan seluruh bantuan sosial tepat sasaran.

Menurut Syaifullah, sejumlah langkah perbaikan dilakukan, termasuk reformasi data penerima manfaat agar bantuan yang diberikan benar-benar menjangkau yang membutuhkan.

Evaluasi atas beberapa program bantuan menunjukkan adanya ketidaktepatan sasaran yang cukup signifikan.

“Di situ ada beberapa program yang dianggap kurang tepat sasaran atau ditengarai tidak tepat sasaran. Misalnya seperti program Keluarga Harapan dan Sembako, ditengarai ada 45 persen yang tidak tepat sasaran,” ungkap Saifullah.

Penerapan awal data tunggal dilakukan melalui uji coba oleh Kementerian Sosial untuk penyaluran bantuan sosial (bansos) triwulan kedua.

Dari proses tersebut, ditemukan lebih dari 1,9 juta penerima bantuan yang tidak sesuai kriteria (inclusion error), serta sejumlah warga yang layak tetapi belum masuk daftar (exclusion error).

“Keinginan kita untuk memastikan bahwa bantuan-bantuan tempat sasaran ini sungguh-sungguh sudah mulai dilaksanakan,” imbuh Syaifullah dalam keterangannya.

Selain pembenahan data, pemerintah juga menyalurkan tambahan bantuan kepada keluarga penerima manfaat. Tambahan ini mencakup bantuan beras sebesar 10 kilogram untuk masing-masing dari 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dengan total nilai lebih dari Rp11 triliun.

“Ada dua hal yang penting di sini. Pertama adalah perbaikan (data) keluarga penerima manfaat dan yang kedua adalah penambahan (bantuan) yang menjadi bagian dari atensi Bapak Presiden kepada kelompok-kelompok penerima manfaat, khususnya mereka yang berada di desil 1, miskin, dan miskin ekstrem” tutupnya.

Rubrik Sama :

Luncurkan Danantara University, Rosan Yakin Bisa Cegah Fraud BUMN

CEO Danantara, Rosan Roeslani menegaskan pentingnya integritas dalam pengelolaan laporan keuangan perusahaan, khususnya bagi para pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Indonesia Akan Beli Lahan di Mekkah untuk Kampung Haji

astakom, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkap rencana pembelian tanah di kawasan Mekkah. Pembelian Ini...

Wamentan Tegaskan Susu MBG Harus dari Produk Lokal, Bukan Impor

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong produksi susu dalam negeri untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wamentan Apresiasi Peternak Blitar Olah Kotoran Sapi Jadi Biogas

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengapresiasi inovasi instalasi biogas di sebuah peternakan sapi yang berada di Kabupaten Blitar, yang mampu mengolah limbah ternak menjadi energi ramah lingkungan.
Cover Majalah

Update