astakom, Purwakarta — Dalam upaya mendorong pengembangan sektor peternakan yang berkelanjutan, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Endang S. Thohari, melakukan kunjungan kerja ke model peternakan sapi lokal di Desa Neglasari, Purwakarta, pada Kamis (29/5).
Kunjungan kader Prabowo Subianto ini menyoroti pentingnya inovasi, peningkatan mutu pakan, serta penerapan teknologi dalam membangun sistem peternakan modern dan produktif.
Baca juga
Politisi perempuan yang juga dikenal sebagai salah satu Srikandi Gerindra ini menekankan perlunya strategi besar dalam pengembangan kualitas dan kapasitas ternak sapi lokal, terlebih di tengah keterbatasan anggaran negara.
“Saya menekankan pentingnya peningkatan mutu pakan dan pemanfaatan inovasi teknologi dalam sektor peternakan. Hal ini sangat krusial untuk mendorong pengembangan peternakan sapi lokal secara berkelanjutan,” ujar Endang, seperti dikutip astakom.com.
Endang berharap, bagi BUMN Pangan khususnya, agar dapat bekerja sama dengan para peternak dalam mengembangkan grand strategy peningkatan kualitas dan kapasitas ternak sapi, meskipun di tengah keterbatasan APBN.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pengembangan peternakan dengan program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dari hulu ke hilir.
Kunjungan ini menjadi istimewa karena Endang secara langsung melihat potensi besar dari peternakan sapi yang berkembang di Desa Neglasari. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap peternak lokal yang telah mampu menyesuaikan pola usahanya dengan agroecological zone wilayah tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi banyaknya peternakan sapi lokal sepanjang perjalanan di Desa Neglasari ini sesuai agro ecological zone. Ini dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya,” ungkapnya.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, Endang juga mengingatkan para peternak untuk menjaga kualitas hewan ternak yang akan dijual, terlebih di pasar ternak Purwakarta yang dikenal aktif dengan volume perdagangan tinggi.
“Saya meminta agar peternak selalu menjaga kualitas sapinya dalam kegiatan jual beli. Ada sekitar 2.000–3.000 ekor sapi yang diperjualbelikan di pasar ternak Purwakarta, mulai dari pedet, bakalan, indukan bunting, pejantan produktif, hingga pejantan siap potong,” jelasnya.
Ia menegaskan, kualitas ternak tidak hanya ditentukan oleh bobot, tetapi juga oleh kesehatan fisik dan perilaku. Struktur kaki yang kuat, tubuh yang proporsional, mata tidak cekung, serta gerakan aktif menjadi indikator penting dalam menentukan kelayakan jual.