astakom, Magelang – Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Donny Ermawan Taufanto secara resmi membuka Upacara Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) Chandradimuka bagi 600 Kadet Mahasiswa S-1 Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) Angkatan-6.
Upacara berlangsung di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada hari Senin (26/5).
Baca juga
Dalam amanat Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin yang dibacakan oleh Wamenhan RI, disampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para kadet atas semangat, dedikasi, dan kesiapan mereka dalam memulai tahapan awal pendidikan dasar militer.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh jajaran penyelenggara dan pelatih yang telah mempersiapkan pelaksanaan pendidikan ini secara optimal.
“Program ini merupakan bagian integral dari proses pembentukan karakter dan jati diri para kadet sebagai pemimpin calon perlindungan bangsa,” ujar Wamenhan Donny dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Selasa (27/5).
Para kadet mahasiswa S-1 Unhan RI Angkatan ke-6 tidak hanya diharapkan menjadi sarjana unggul di bidangnya masing-masing, namun juga calon-calon pemimpin masa depan yang diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang akan membawa kemajuan bagi Indonesia.
“Implementasi pendidikan ini merupakan wujud nyata dalam menyiapkan generasi muda yang tangguh, disiplin, serta adaptif terhadap dinamika lingkungan strategis yang terus berkembang,” lanjutnya.
Dengan bekal ilmu pengetahuan, semangat bela negara, serta jiwa kepemimpinan yang terbentuk selama pendidikan ini, para kadet diyakini dapat mengharumkan nama bangsa dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
Dalam amanat tersebut juga ditekankan bahwa Diksarmil ini bukan hanya soal baris-berbaris atau latihan fisik, melainkan proses pembentukan karakter, disiplin, tanggung jawab, dan loyalitas yang tumbuh dari rasa bangga menjadi bagian dari bangsa besar.
Para kadet diingatkan bahwa mereka adalah bagian dari upaya besar bangsa untuk membangun pertahanan yang kuat, tidak hanya dengan alat utama sistem senjata, tetapi juga dengan kecerdasan, etika, dan strategi.
“Jadikanlah setiap ilmu dan pengalaman yang diperoleh sebagai bekal untuk mengembangkan diri, memperkuat karakter dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara,” tegasnya.
Setelah upacara selesai, Wamenhan Donny Ermawan melanjutkan meninjau kelas bahasa Prancis di Akmil yang diperuntukkan bagi personel TNI pengawak alutsista Prancis, menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kapabilitas dan profesionalisme prajurit.