astakom, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117, Biro Informasi Pertahanan Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) tampil sebagai pembicara utama dalam diskusi publik bertema Kebudayaan sebagai Benteng Pertahanan Bangsa.
Acara ini digelar oleh Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) di Kekini Co-working Space, Jakarta Pusat pada hari Selasa (20/5).
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Setjen Kemhan, menegaskan peran sentral budaya dalam menjaga kedaulatan dan ketahanan nasional.
Ia menyoroti pentingnya budaya sebagai kekuatan nonfisik dalam menghadapi ancaman global yang kian kompleks.
“Sejarah kemerdekaan bangsa ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara diplomasi dan perjuangan fisik. Nilai-nilai gotong royong dan toleransi telah menjadi modal dasar ketahanan bangsa, sebagaimana terbukti saat menghadapi pandemi COVID-19,” tegas Brigjen TNI Frega dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Kamis (22/5).
Dalam paparannya, Brigjen Frega juga menyampaikan kekhawatiran terhadap ancaman budaya asing, khususnya yang merasuk lewat gawai, media sosial, game, dan film digital.
Ia mencontohkan fenomena generasi muda Indonesia yang kini lebih mengenal budaya asing daripada warisan lokal seperti wayang dan lagu daerah.
“Ironisnya, orang asing justru lebih tertarik mempelajari budaya Indonesia, seperti bahasa Jawa, ketimbang generasi muda kita sendiri,” tambahnya.
Selain penetrasi budaya, Karo Infohan juga mengangkat ancaman konten negatif dan propaganda digital, termasuk penyebaran paham radikalisme dan terorisme yang kian masif di ruang digital.
Ia menegaskan perlunya sinergi antara TNI, pemerintah, budayawan, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ini.
Sebagai solusi, Brigjen Frega menekankan pentingnya edukasi dan literasi budaya bagi generasi muda.
Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat untuk menciptakan konten budaya yang relevan dan menarik.
“Budaya merupakan benteng pertahanan nonfisik yang krusial dalam menjaga kedaulatan bangsa. Diperlukan sinergi dari semua elemen bangsa untuk melestarikan warisan budaya sekaligus menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.