Astakom, Jakarta, — Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menghadiri penutupan Kongres Ke-4 Tunas Indonesia Raya (Tidar), organisasi sayap resmi Partai Gerindra. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo memberikan arahan dan pesan penting kepada seluruh kader muda Gerindra yang hadir.
Kongres yang digelar di Jakarta ini menetapkan kembali Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai Ketua Umum Tidar untuk periode lima tahun mendatang.
Baca juga
Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan kongres. Ia juga mengapresiasi proses pemilihan kepengurusan yang berlangsung damai dan demokratis.
“Selamat atas terlaksananya Kongres dengan baik, dengan lancar dengan dipilihnya pengurus baru ini sangat penting, kita catat karena kayaknya ada kebiasaan banyak di organisasi-organisasi kita kalau kongres kongres itu sering terjadi ketegangan ricuh karena ingin jadi pengurus terima kasih bahwa di kalangan Gerindra selama 19 tahun kita berdiri semuanya tenang lancar memilih pemimpin yang biasa saja dan justru pemimpin itu adalah pengabdian dan pengorbanan,” terangnya
Prabowo juga menyampaikan penghargaan atas semangat para kader muda Gerindra yang terus menunjukkan potensi dan semangat juang. Ia menyinggung pidato Ketua Umum Tidar Rahayu Saraswati yang disampaikan dalam bentuk puisi.“Pidato ketua umum yang berbentuk khas berbentuk puisi, ini aneh juga belum pernah, saya jarang lihat ada organisasi yang bikin pidato dalam bentuk puisi jadi standarnya sangat tinggi untuk ketua umum datang,” paparnya
Lebih jauh, Prabowo mengingatkan bahwa sejarah bangsa Indonesia dibangun oleh semangat pemuda. Para pendiri bangsa, kata dia, telah memimpin perjuangan sejak usia muda.
Dia menyebut Bung Hatta, Jenderal Sudirman, Ignatius Slamet Riyadi, Soeharto semua memimpin perjuangan dalam usia yang sangat muda. Karena itu, anak muda harus siap memikul tanggung jawab besar sejak dini.
Ia menambahkan bahwa kader Tidar telah menunjukkan bahwa mereka mampu dan siap menjadi pemimpin masa depan bangsa. Prabowo juga kembali menegaskan jati diri Partai Gerindra sebagai partai perjuangan, bukan sekadar partai politik.
Kader Gerindra bukan sekadar politisi, tapi pejuang politik. Prabowo menjelaskan bahwa politik sejatinya adalah keinginan untuk memperbaiki keadaan masyarakat dan bangsa.
Karena itu, siapa pun yang ingin memperbaiki bangsa ini harus siap terjun ke dunia politik. Dipolitiklah akan mendapatkan otoritas dan kekuasaan yang sah — kekuasaan dari rakyat, bukan dari jalan belakang,” ujarnya.
Menutup arahannya, Prabowo mengingatkan kader Tidar untuk terus menjaga semangat perjuangan dan mewaspadai ancaman terhadap demokrasi.
“kita waspada bahwa cita-cita pendiri bangsa kita cita-cita republik yang ingin hidup di alam demokrasi yang sebenarnya kita harus waspada bahwa demokrasi itu pun bisa dibajak bisa dibeli bisa dirusak,” pungkasnya