Sabtu, 14 Jun 2025
Sabtu, 14 Juni 2025

Produk Pertanian RI Siap Gemparkan 3 Benua Lewat Jalur Emas UEA

astakom, Jakarta – Produk pertanian Indonesia bersiap menggebrak pasar global melalui jalur emas Uni Emirat Arab (UEA) sebagai pusat distribusi strategis.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menggenjot ekspor komoditas unggulan ke Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa dengan menggandeng UEA sebagai mitra logistik utama.

Langkah ini diperkuat lewat pertemuan antara Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono dan Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Jumat (16/5).

Pertemuan tersebut menjadi bagian dari upaya mempererat kemitraan strategis antara Indonesia–UEA, khususnya di sektor pertanian.

“Hubungan erat yang terjalin sejak era Presiden Jokowi dan kini dilanjutkan oleh Presiden Prabowo menunjukkan adanya chemistry kuat antara kedua negara,” ujar Wamentan Sudaryono.

Dalam kesempatan itu, Sudaryono juga menegaskan pentingnya memperluas skala kerja sama yang telah berjalan, khususnya dalam hal ekspor, hilirisasi, dan pengolahan produk pertanian.

“Kita ingin menjajaki dan melanjutkan investasi yang sudah berjalan. Baik pengolahan daging, ekspor komoditas ke Timur Tengah, maupun menjangkau pasar Afrika dan Eropa,” katanya.

UEA selama ini menjadi mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk untuk produk pertanian seperti telur, ayam, buah-buahan, kelapa sawit, hingga cengkeh.

Peran strategis negara tersebut sebagai penghubung distribusi lintas benua menjadi peluang besar untuk memperluas jangkauan ekspor RI.

“Kita kan ingin meningkatkan ekspor ya. Kita ingin meningkatkan jumlah yang kita bisa ekspor langsung ke seluruh dunia, dan kita butuh channel-channel itu. Salah satu channelnya adalah melalui Uni Emirat Arab,” jelas Wamentan Sudaryono.

Duta Besar Al Dhaheri menyambut positif inisiatif ini dan menekankan pentingnya implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang telah ditandatangani sejak 2022.

“Selama 2023, kami telah melihat buah dari CEPA, termasuk peningkatan signifikan dalam neraca perdagangan. Kami melihat potensi besar untuk menjembatani kepentingan kedua negara,” ucapnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan produk pertanian Indonesia–UEA mengalami surplus sekitar USD 499,89 juta pada 2024. Ini menunjukkan bahwa jalur ekspor melalui UEA tidak hanya potensial, tetapi juga terbukti menguntungkan.

Wamentan Sudaryono pun menegaskan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap investasi produktif yang mendorong penciptaan lapangan kerja, peningkatan nilai tambah, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Rubrik Sama :

Ratusan Rudal Iran Tembus Israel, Tel Aviv Porak-poranda

astakom, Jakarta— Langit Tel Aviv bergemuruh pada Jumat malam (13/6) sekitar pukul 21.00, saat ratusan rudal balistik Iran melintas di angkasa dan kemudian menghantam...

Pria Inggris Satu-Satunya Penumpang yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat di India

astakom, Jakarta – Pesawat Air India yang terbang dari bandara kota Ahmedabad, India, akan menuju London jatuh tak lama usai lepas landas, Kamis (12/6). Seorang...

Kecelakaan Air India: Pencarian Kotak Hitam Terus Ditunggu Keluarga korban

Astakom, Jakarta – Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad dan menemui korban luka di rumah sakit. Semua...

Ratusan Jet Tempur Israel Gempur Iran, Perang Terbuka Kian Gencar

astakom, Jakarta- Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran. Sebanyak 200 jet tempur dikerahkan pada dini hari untuk menyerang sekitar 100 target penting, mulai dari...
Cover Majalah

Update