astakom, Osaka – Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui reformasi perizinan berusaha dan kemitraan strategis bersama Jepang.
Komitmen tersebut mengemuka dalam Forum Bisnis bertajuk “Enhancing Indonesia’s Investment Competitiveness through Business Licensing Reform” yang menghadirkan para pelaku usaha dan investor Jepang, di Paviliun Indonesia World Expo 2025 Osaka, Rabu (14/5).
Baca juga
Asisten Deputi Bidang Percepatan Investasi dan Hilirisasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ichsan Zulkarnaen menjelaskan forum ini bertujuan untuk menjembatani pemahaman antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang khususnya.
”Indonesia sedang berupaya keras menyederhanakan regulasi dan mempercepat investasi, terutama melalui revisi PP No. 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, serta evaluasi Perpres No. 49 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal,” ungkap Ichsan.
Evaluasi terhadap Perpres No. 49 Tahun 2021 yang sedang dilakukan sampai saat ini, kata Ichsan, ditujukan agar semakin banyak kegiatan usaha terbuka yang dapat dijalankan oleh pelaku usaha baik dalam maupun luar negeri.
Sedangkan kebijakan yang tercantum dalam revisi PP No. 5 Tahun 2021 akan memberikan kepastian dan kemudahan bagi para pelaku usaha mendapatkan perizinan berusaha di Indonesia.
Ichsan menegaskan, Jepang adalah mitra strategis dan sahabat sejati Indonesia. Ke depannya forum bisnis ini akan mendorong lahirnya lebih banyak kolaborasi konkret antara dunia usaha Indonesia dan Jepang.
”Khususnya di sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, manufaktur hijau, ekonomi digital, serta penguatan UMKM,” tegasnya.
Melalui platform komunikasi langsung antara investor dan pemerintah ini, lanjut Ichsan, Indonesia dan Jepang menunjukkan upaya konkret dalam menyederhanakan perizinan investasi di Indonesia.
Pada sesi diskusi para peserta menyampaikan beberapa concern pelaku usaha, terutamanya terkait prosedur, kelengkapan dokumen, dan fleksibilitas modal investasi.
Selain itu, perwakilan pelaku usaha Jepang juga mengapresiasi langkah reformasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia.
Ichasan Menambahkan, sebagai bagian dari upaya reformasi perizinan, Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen terhadap transparansi proses perizinan melalui sistem Online Single Submission (OSS), penyusunan panduan teknis, rencana revisi aturan batas minimal modal asing.
Selain itu, sambung Icchsan, Pemerintah Indonesia telah membentuk saluran khusus untuk menampung keluhan investor, serta menyelenggarakan forum reguler antara pelaku usaha dan kementerian teknis guna memastikan penyampaian informasi terbaru terkait regulasi.
Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan Indonesia menjadi negara maju yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan pada usia 100 tahun kemerdekaan.
Visi tersebut sejalan dengan berbagai fokus kebijakan dan program unggulan pemerintah, terutama untuk memajukan investasi.
”Kami terbuka terhadap masukan dari para investor Jepang agar reformasi perizinan dan penanaman modal dapat terus disempurnakan, dan kami mengajak pelaku usaha Jepang untuk memperkuat kemitraan strategis, demi kemajuan bersama Indonesia dan Jepang dalam menghadapi tantangan global,” jelas Ichsan.
Paviliun Indonesia terus berperan aktif mempertemukan pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara adaptif terhadap investasi berkualitas.
”Paviliun Indonesia bukan hanya menampilkan budaya Indonesia, melainkan juga tempat di mana kebijakan dan peluang kerja sama didiskusikan secara langsung. Kami berharap dialog ini dapat membuka kerja sama lebih luas di kedua negara,” pungkas Direktur Paviliun Indonesia Rosy Wediawaty.