Sabtu, 10 Mei 2025
Sabtu, 10 Mei 2025

Indonesia Cetak Sejarah Baru di Tengah Anjloknya Harga Beras Dunia

astakom, Jakarta – Saat negara-negara besar seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja sibuk memutar otak karena harga beras dunia jeblok, Indonesia justru sedang berada di atas angin, bahkan bersiap untuk menjadi produsen beras terbesar se-ASEAN.

Kabar ini mencuat dari laporan Rice Outlook April 2025 yang dirilis USDA. Indonesia disebut berhasil memproduksi 34,6 juta ton beras giling di musim tanam 2024/2025—angka tertinggi di Asia Tenggara, melampaui Vietnam dan Thailand.

Padahal, dua tahun lalu, Indonesia masih tercatat sebagai negara importir besar bagi kedua negara tersebut. Tak heran bila hal ini membuat geger para eksportir. Sebab, Pasar yang selama ini jadi andalan, seperti Indonesia, mendadak hilang dari radar.

Thailand mencatat ekspor beras mereka turun 30 persen pada kuartal I 2025. Sementara Vietnam harus mencari celah baru di Timur Tengah dan Afrika. Kamboja pun secara terang-terangan mengeluh kehilangan pangsa pasar kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

Di tengah gejolak itu, Indonesia justru tampil tenang. Cadangan beras pemerintah menembus 3,5 juta ton. Angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir, dan seluruhnya berasal dari produksi dalam negeri tanpa tambahan impor beras konsumsi.

“Alhamdulillah, hari ini kita buktikan bahwa Indonesia bisa kuat stok berasnya. Ini bukan hanya soal angka, tapi soal kedaulatan dan martabat bangsa,” tegas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu, yang dikutip astakom.com, Jumat (9/5).

Keberhasilan ini bukan hasil sulap, tapi kerja keras kolektif dari strategi pompanisasi, distribusi benih unggul, hingga penyerapan hasil panen petani oleh Bulog yang kini telah mengumpulkan 1,8 juta ton. Semuanya dipacu di bawah arahan langsung Presiden Prabowo.

“Ini bukti kalau kita serius, kita bisa mandiri pangan. Target selanjutnya? Bukan tidak mungkin, Indonesia ekspor beras,” ucap Amran penuh semangat.

Sementara negara lain masih sibuk menstabilkan harga dan melindungi petani dari protes, Indonesia mengambil langkah lebih jauh, yakni menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Dengan produksi yang melampaui kebutuhan nasional dan dukungan infrastruktur yang terus diperkuat, Indonesia tengah mengubah arah angin sejarah, yakni dari pengimpor jadi penentu harga regional.

Rubrik Sama :

Panglima TNI Beri Pembekalan Kepada Calon Komandan dan Wakil Komandan

Dalam upaya memperkuat kualitas kepemimpinan militer di jajaran komando satuan teritorial pembangunan (YTP), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan pembekalan langsung kepada para calon Komandan Brigade Infanteri, Komandan Batalyon (Danyon), dan Wakil Komandan Batalyon (Wadanyon) di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Kamis (8/5).

Kristomei Resmi Sandang Pangkat Mayor Jenderal Bersama 32 Pati

Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) secara resmi menggelar Laporan Korps Kenaikan Pangkat (Kenkat) bagi 32 Perwira Tinggi (Pati) TNI dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/5).

BULOG Karawang Sewa Gudang Tambahan Demi Serap Hasil Panen Petani

Musim panen raya awal 2025 membawa berkah berlimpah bagi petani di Karawang dan sekitarnya. Namun, lonjakan hasil panen ini membuat gudang-gudang milik Perum BULOG Karawang hampir tak lagi mampu menampung.

Dukung Pertahanan Negara, Sinar Mas Kirim 500 Karyawan Jadi Komcad

Tak hanya fokus di dunia bisnis, Sinar Mas kini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pertahanan negara. Perusahaan raksasa ini resmi menugaskan 500 karyawannya untuk bergabung dalam Komponen Cadangan (Komcad) Matra Darat.

Update