Minggu, 29 Jun 2025
Minggu, 29 Juni 2025

Indonesia Cetak Sejarah Baru di Tengah Anjloknya Harga Beras Dunia

astakom, Jakarta – Saat negara-negara besar seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja sibuk memutar otak karena harga beras dunia jeblok, Indonesia justru sedang berada di atas angin, bahkan bersiap untuk menjadi produsen beras terbesar se-ASEAN.

Kabar ini mencuat dari laporan Rice Outlook April 2025 yang dirilis USDA. Indonesia disebut berhasil memproduksi 34,6 juta ton beras giling di musim tanam 2024/2025—angka tertinggi di Asia Tenggara, melampaui Vietnam dan Thailand.

Padahal, dua tahun lalu, Indonesia masih tercatat sebagai negara importir besar bagi kedua negara tersebut. Tak heran bila hal ini membuat geger para eksportir. Sebab, Pasar yang selama ini jadi andalan, seperti Indonesia, mendadak hilang dari radar.

Thailand mencatat ekspor beras mereka turun 30 persen pada kuartal I 2025. Sementara Vietnam harus mencari celah baru di Timur Tengah dan Afrika. Kamboja pun secara terang-terangan mengeluh kehilangan pangsa pasar kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

Di tengah gejolak itu, Indonesia justru tampil tenang. Cadangan beras pemerintah menembus 3,5 juta ton. Angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir, dan seluruhnya berasal dari produksi dalam negeri tanpa tambahan impor beras konsumsi.

“Alhamdulillah, hari ini kita buktikan bahwa Indonesia bisa kuat stok berasnya. Ini bukan hanya soal angka, tapi soal kedaulatan dan martabat bangsa,” tegas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu, yang dikutip astakom.com, Jumat (9/5).

Keberhasilan ini bukan hasil sulap, tapi kerja keras kolektif dari strategi pompanisasi, distribusi benih unggul, hingga penyerapan hasil panen petani oleh Bulog yang kini telah mengumpulkan 1,8 juta ton. Semuanya dipacu di bawah arahan langsung Presiden Prabowo.

“Ini bukti kalau kita serius, kita bisa mandiri pangan. Target selanjutnya? Bukan tidak mungkin, Indonesia ekspor beras,” ucap Amran penuh semangat.

Sementara negara lain masih sibuk menstabilkan harga dan melindungi petani dari protes, Indonesia mengambil langkah lebih jauh, yakni menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Dengan produksi yang melampaui kebutuhan nasional dan dukungan infrastruktur yang terus diperkuat, Indonesia tengah mengubah arah angin sejarah, yakni dari pengimpor jadi penentu harga regional.

Rubrik Sama :

PT PAL Siap Bangun Kapal Induk Indonesia Pertama

Proyek monumental dalam sejarah industri pertahanan Indonesia akan segera dimulai. PT PAL Indonesia menyatakan kesiapan penuh membangun kapal induk pertama buatan dalam negeri berjenis Landing Helicopter Dock (LHD), yang ditargetkan mulai dikerjakan pada tahun 2027.

KSAD Berikan Rumah Hingga Beasiswa Bagi Keluarga Prajurit Gugur

TNI Angkatan Darat (TNI AD) kembali menunjukkan komitmennya dalam merawat warisan perjuangan prajurit, dalam acara yang berlangsung hangat di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) pada hari Kamis (26/6).

Wakasad Dampingi Pelepasan Personel dari Tanjung Priok

Dalam misi memperkuat sistem pertahanan nasional dan pemerataan kekuatan di seluruh penjuru Tanah Air.

TNI AL Sepakati Royal Navy Kerja Sama Pendidikan Hingga Latihan Gabungan

Hubungan bilateral di sektor pertahanan maritim antara TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan Royal Navy (Angkatan Laut Kerajaan Inggris) kian menguat.
Cover Majalah

Update