astakom, Jakarta – Kalau bicara pertahanan negara, pikiran kita mungkin langsung melayang ke jet tempur, kapal selam, atau tank baja raksasa. Tapi jarang yang sadar, bahwa semua itu tak akan ada tanpa satu bahan utama, yakni baja.
Baja bukan sekadar bahan bangunan. Ia adalah tulang punggung dari kekuatan militer modern. Dari pelat kapal perang, rangka rudal, hingga body panser, semua lahir dari logam tangguh ini.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Kenapa baja bisa penting banget bagi pembangunan nasional, khususnya sektor pertahanan? Karena fleksibel dan kuat. Ia bisa dibentuk jadi pipa, pelat panjang, hingga logam tahan panas dan korosi, semuanya dibutuhkan dalam dunia militer dan pertahanan.
Kalau negara nggak punya industri baja sendiri, maka alutsista pun akan bergantung pada pasokan dari luar. Bayangkan kalau suplai itu terganggu, bisa gawat!
Sinergi industri baja dengan sektor pertahanan ini juga tak cuma mendorong ketahanan nasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dari pembangunan jembatan, bandara, pelabuhan, hingga proyek infrastruktur Rp400 triliun, semuanya butuh baja.
Hal ini seperti yang disampaikan Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan. Ia bilang, kekuatan sebuah negara tidak hanya diukur dari luas wilayahnya atau jumlah penduduknya, tetapi juga dari kemandirian industrinya, khususnya industri baja.
Dia mengatakan, bahwa industri baja tidak hanya digunakan untuk memproduksi alutsista, tetapi juga digunakan dalam aktivitas sehari-hari, maupun sebagai fondasi dari segala pembangunan fisik.
“Kita tidak bisa membayangkan berdirinya gedung pencakar langit, jembatan penghubung antar wilayah, jalur transportasi, pelabuhan, hingga sarana pertahanan, tanpa kontribusi dari industri ini,” kata Akbar dalam keterangan tertulis yang diterima astakom.com, Sabtu (3/5).
“Maka tidak berlebihan jika kami katakan bahwa industri baja adalah urat nadi pembangunan nasional,” tegas Akbar.
Perlu diketahui Gen Asta, PT Krakatau Steel menjadi jagoan Indonesia di industri baja. Bagaimana tidak, perusahaan pelat merah ini menduduki peringkat 15 dari segi produksi dan peringkat empat dari segi ekspor.
Krakatau Steel juga memasok kebutuhan plat baja kepada PT PAL dan PT Pindad. PT PAL menggunakan pelat baja tersebut untuk membangun kapal komersial dan juga kapal perang. Begitu juga Pindad yang memanfaatkannya untuk pembuatan panser dan kendaraan strategis.
Dengan proyeksi pertumbuhan permintaan baja 5,5 persen pada tahun 2025, si logam tangguh ini bukan cuma pilar pertahanan, tapi juga mesin penggerak ekonomi nasional.