JAKARTA – Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih diproyeksi mampu menghasilkan cuan atau keuntungan bagi negara sebanyak Rp80 Triliun per tahun, apabila target pembentukan 80 ribu koperasi terpenuhi.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi. Dia menyampaikan, bahwa angka tersebut merupakan perhitungan kasar, dimana setiap koperasi desa bisa menghasilkan keuntungan Rp1 miliar per tahun.
Baca juga
“Orang saya pernah hitung, sebenarnya hitungan kasar saya, satu KopDes itu bisa untung Rp1 miliar per tahun. Jadi setahun bisa Rp80 triliun seluruh KopDes,” ujar Budi Arie di Jakarta, Senin (21/4), sebagaimana dikutip astakom.com.
Dia pun optimistis, keberadaan 80.000 KopDes dengan modal awal Rp400 triliun bukan untuk bakar uang, melainkan investasi pemerintah dalam sektor sosial dan ekonomi di desa.
“Kita harus optimis bahwa ini bukan uang hilang, tetapi ini investasi sosial di desa,” ujarnya.
Menanggapi perihal tersebut, Ekonom Gede Sandra menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, angka tersebut bukan hal yang mustahil untuk dicapai, mengingat koperasi desa merah putih akan bergerak di berbagai lini sektor.
“Saya kira angka tersebut cukup mudah untuk diperoleh, kalo melihat target bisnis koperasi ini adalah captive market di berbagai sektor,” ucapnya kepada jurnalis astakom.com, Selasa (22/4).
Kendati demikian, ia memandang bahwa pembentukan koperasi desa perlu disertai dengan peta jalan atau roadmap yang jelas, sehingga kinerja koperasi yang menjadi gagasan besar Presiden Prabowo Subianto tersebut dapat berjalan sesuai keinginan masyarakat bersama.
“Roadmap ini penting, karena gak bisa koperasi ini jalan sendiri-sendiri tanpa adanya pedoman atau batasan. Sehingga hasil akhirnya bisa sesuai dengan harapan pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat desa,” ujarnya.