astakom.com, Samarinda – Sekolah Garuda yang baru saja diresmikan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), menghidupkan asa siswa-siswi berprestasi bisa kuliah ke Luar negeri meskipun dalam kondisi ekonomi terbatas. Mohammad Rafli Ekatama, salah satu siswa kelas 12 SMAN 10 Samarinda yang sekolahnya kini bertransformasi jadi Sekolah Garuda, menaruh harapan itu di dalam hatinya.
Bagi Rafli, Sekolah Garuda mengembalikan cita-cita dan harapannya yang sempat pupus karena kondisi ekonomi keluarga. Ia bercerita berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana secara ekonomi.
Pada tahun 2017, perusahaan tempat ayahnya bekerja bangkrut, sehingga ayahnya kehilangan pekerjaan. Hal itu membuat kondisi ekonomi keluarganya sulit.
Sekolah Garuda Jadi Sayap Harapan, Anak Tukang Tambal Ban Ingin Terbang ke Cambridge
“Tetapi itu tidak membuat saya berhenti untuk menggapai cita-cita saya. Dari semasa saya SMP, saya tetap berusaha yang terbaik dan berhasil mendapat prestasi di berbagai kejuaraan,” kata Rafli saat diwawancara di Samarinda, Rabu (8/10).
Setelah lulus SMP, Rafli berhasil diterima masuk ke SMAN 10 Samarinda yang merupakan salah satu sekolah unggulan di daerahnya. Demi mengurangi beban ekonomi keluarga, dia pun mencoba bekerja paruh waktu sebagai tutor privat untuk anak-anak SD di lingkungan rumahnya.
Paket Lengkap Program Prabowo: Anak Timba Ilmu di Sekolah Rakyat, Orang Tua Diberdayakan
“Saya sempat pesimis dengan kondisi saya, tetapi saya berpikir kalau saya pesimis dan tidak melakukan apa-apa, maka saya tidak akan jadi apa-apa. Maka dari itu saya mengambil banyak langkah, saya tetap belajar giat dan bekerja paruh waktu,” ucap dia.
Di tahun 2024, ayahnya didiagnosis kanker usus dan Meninggal dunia di tahun 2025. Wafatnya sang ayah jadi pukulan berat bagi Rafli. Harapannya menggapai cita-cita memudar lagi.
Sekolah Garuda Hadir di Kaltara, Menag: Titik Balik Anak Perbatasan Cinta Negeri Sendiri
“Kondisi itu sangat memberikan saya pukulan dan perasaan pesimis itu datang lagi. Saya berpikir apa yang akan saya hadapi ke depannya dengan kondisi seperti ini, dengan ekonomi seperti ini, dan ketidakhadiran ayah saya,” tuturnya.
Namun, melihat ibu dan keluarganya, Rafli meyakinkan diri bahwa ia tak boleh menyerah. Kini, harapan kembali muncul setelah sekolahnya terpilih bertransformasi menjadi Sekolah Garuda. Ia juga mencoba mendapatkan beasiswa demi mendapatkan peluang berkuliah ke luar negeri.
Wamenag: Siswa Sekolah Unggul Garuda Siap Jadi Ikon Indonesia di Kancah Dunia
“Saya juga mendapatkan informasi seperti beasiswa Garuda, walaupun mungkin masih dikaji ke depannya bagaimana, tetapi itu sudah membuat saya senang bahwa saya mendapatkan peluang untuk bisa mendapat pendidikan di luar negeri,” katanya.
Sekolah Garuda merupakan salah satu program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto. Sekolah ini berfokus pada pengembangan talenta di bidang sains dan teknologi di Indonesia.
Om Gemoy dan GenZi : Sekolah Garuda Bisa Bikin Indonesia Disegani Dunia
Sekolah Garuda menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis science, technology, engineering, and mathematics (STEM). Tujuan utama Sekolah Garuda adalah menyiapkan generasi muda Indonesia agar mampu bersaing dan melanjutkan pendidikan ke universitas-universitas terbaik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Gen Z Takeaway
Kisah Rafli dari Samarinda ini relate banget buat banyak Anak Muda, meski ekonomi keluarga jatuh bangun dan sempat kehilangan ayah, dia tetap fight buat ngejar mimpi. Sekolah Garuda jadi turning point yang bikin harapannya hidup lagi, apalagi dengan peluang beasiswa buat kuliah ke luar negeri.
Dari kerja paruh waktu jadi tutor sampai konsisten berprestasi, Rafli nunjukin kalau mimpi nggak boleh berhenti cuma gara-gara keadaan justru harus jadi alasan buat terus gaspol menuju masa depan.
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS