astakom.com, Sleman – Di balik pendopo sederhana sekolah rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, kisah-kisah perubahan hidup sedang ditulis, salah satunya oleh Louvie Jogjeriansyah atau yang akrab disapa Jeje (16), serorang Siswa Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Sambil menulis cerita tentang perjuangan siswa di sekolah itu, matanya berbinar, seolah tiap kata adalah napas baru dalam hidupnya. Perjalanan hidup Jeje memang tak pernah mudah. Sejak kelas 3 SD, ia harus menghadapi perpisahan orangtuanya yang kemudian meninggalkannya bersama sang nenek di Gunungkidul.
Hidup dengan penghasilan pas-pasan dari ladang, Jeje tumbuh dalam keterbatasan. Namun tekadnya untuk tetap bersekolah tak pernah padam. Saat biaya masuk ke sekolah favorit terlalu tinggi, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) memperkenalkannya pada Sekolah Rakyat, titik balik yang mengubah arah hidupnya.
“Awalnya saya ragu, tapi kemudian saya merenung semalaman. Saya pikir, siapa tahu ada pengalaman dan kesempatan baru untuk saya,” kata Jeje, sebagaimana dikutip astakom.com dari siaran pers Kementerian Sosial (Kemensos), Selasa (7/10).
Keputusan masuk ke sekolah rakyat membawanya pada dunia baru, yakni tentang asrama yang bukan hanya memberinya tempat untuk tidur dan makanan bergizi tiga kali sehari, tapi juga rasa aman, kehangatan, dan dukungan tanpa ejekan atau bullying.
Di sekolah itu, Jeje menemukan dirinya kembali. Dari anak pendiam dan introvert, kini ia mampu berbicara dengan percaya diri. “Sebelum masuk sini saya introvert parah, lebih sering ngurung diri di kamar. Sekarang saya bisa membuka obrolan dengan teman dan dekat dengan guru,” ucapnya.
Ia juga mulai menulis kisah perjuangan 75 siswa SRMA 20 dalam bentuk novel. “Salah satu mimpi saya selain ingin menjadi CEO adalah menulis novel. Target saya setelah lulus dari sini novelnya bisa terbit,” ujarnya penuh semangat.
Guru dan Wali asuh di SRMA 20 pun mendukung penuh cita-cita itu. Mereka percaya, tulisan Jeje bukan hanya sekadar karya pribadi yang sedap untuk dibaca, tapi cermin perjuangan kolektif anak-anak yang diberi kesempatan kedua untuk bermimpi.
Sekolah Rakyat sendiri digagas sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, sebagai upaya memberi akses Pendidikan Gratis dan bermartabat bagi anak-anak dari keluarga miskin dan Miskin Ekstrem.
Gen Z Takeaway
Sekolah Rakyat tuh bukti nyata kalau pendidikan gratis bukan cuma soal angka, tapi soal harapan. Dari anak pendiam di Gunungkidul, Jeje sekarang jadi penulis mimpi buat teman-temannya. Kadang, yang kita butuhin bukan kemewahan — cuma tempat yang percaya kita bisa tumbuh
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS