astakom.com, Bone — Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Bone bersiap menggelar Musyawarah Cabang (Musycab) dengan mengusung tema besar “Meneguhkan Identitas, Mendaulatkan Gerakan di Bumi Arung Palakka.” Agenda ini menjadi tonggak penting bagi para kader IMM Bone dalam melakukan refleksi, konsolidasi, sekaligus regenerasi kepemimpinan.
Musyawarah Cabang merupakan forum tertinggi di tingkat cabang yang digelar setiap periode. Dalam forum ini, para kader akan mengevaluasi kinerja kepengurusan sebelumnya, merumuskan arah gerakan ke depan, serta memilih formatur dan ketua umum baru yang akan menahkodai organisasi. Tidak hanya sekadar agenda rutin, Musycab juga dipandang sebagai momentum strategis untuk memastikan keberlanjutan gerakan IMM Bone di tengah dinamika masyarakat dan perkembangan zaman.
Ketua Panitia Pelaksana, Asriadi, yang juga menjabat Ketua Bidang Organisasi PC IMM Bone, menegaskan bahwa tema yang diusung memiliki makna mendalam bagi kader IMM.
“Meneguhkan identitas berarti kembali pada ruh IMM sebagai gerakan mahasiswa Islam yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan ke – Muhammadiyah an. Sedangkan mendaulatkan gerakan menunjukkan tekad kami untuk memperkuat peran dan kiprah IMM di tengah masyarakat Bone,” jelasnya.
Menurutnya, IMM Bone ingin menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa Islam bukan hanya hadir di ruang-ruang kampus, tetapi juga turut mengambil peran nyata di tengah masyarakat. Identitas keislaman yang kokoh sekaligus komitmen kebangsaan menjadi pondasi dalam setiap langkah kader.
Asriadi menambahkan, Muscab bukan hanya sekadar forum formal, melainkan ruang belajar yang kaya nilai bagi seluruh kader. Dalam forum inilah kader-kader muda ditempa untuk memahami tradisi organisasi, memperluas wawasan, dan belajar mengambil keputusan kolektif.
“Di forum seperti ini, kader bisa mengasah kemampuan analisis, berdiskusi, hingga mengajukan gagasan. Proses itu penting untuk mencetak pemimpin yang berintegritas,” ujarnya.
IMM Bone, kata Asriadi, berkomitmen agar regenerasi kepemimpinan berjalan secara sehat, demokratis, dan penuh musyawarah. Hal itu sejalan dengan prinsip IMM yang menempatkan kaderisasi sebagai jantung gerakan.
Musyawarah Cabang IMM Bone ini dijadwalkan berlangsung pada 25–26 Oktober 2025 di Gedung Guru Indonesia Kabupaten Bone. Selama dua hari, ratusan kader IMM Bone akan mengikuti rangkaian sidang pleno, diskusi, serta forum musyawarah.
Selain itu, acara ini juga diproyeksikan menjadi ruang silaturahmi antar kader lintas komisariat, sekaligus memperkuat sinergi dengan berbagai elemen masyarakat Bone. Dengan semangat “Meneguhkan Identitas, Mendaulatkan Gerakan di Bumi Arung Palakka,” IMM Bone berharap agenda ini mampu melahirkan keputusan-keputusan strategis yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.
IMM Bone menegaskan bahwa kehadiran Organisasi mahasiswa Islam tidak bisa dilepaskan dari perannya di tengah masyarakat. Kehadiran kader IMM diharapkan menjadi agen perubahan, tidak hanya di dunia kampus, tetapi juga dalam menjawab persoalan sosial, budaya, dan ekonomi di daerah.
“Dengan Musycab ini, IMM Bone bertekad untuk terus berkontribusi dalam membangun peradaban dan menciptakan kader yang berintegritas serta berdaya guna bagi umat dan bangsa,” pungkas Asriadi.
Melalui Musyawarah Cabang kali ini, IMM Bone ingin mempertegas identitas gerakan mahasiswa Muhammadiyah sekaligus meneguhkan komitmen untuk terus berkiprah di tanah kelahiran pahlawan besar Arung Palakka. Sebuah tekad yang sejalan dengan cita-cita IMM: menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah perjuangan Muhammadiyah di bumi Nusantara.
Gen Z Takeaway
Musycab IMM Bone vibes-nya bakal jadi ajang serius tapi tetap fresh buat para kader: refleksi bareng, susun arah gerakan, sampai milih nakhoda baru yang siap bawa IMM lebih relevan di “Bumi Arung Palakka.”
Dengan tema Meneguhkan Identitas, Mendaulatkan Gerakan, acaranya bukan cuma soal politik kampus, tapi juga wujud komitmen buat jaga ruh intelektual dan dakwah sambil terus impactful ke masyarakat Bone.
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS