astakom.com, Bogor — Upaya menjaga kualitas Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus dilakukan secara serius oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Babakan Madang, Sentul, Jawa Barat. Di dapur besar yang setiap hari menyiapkan ribuan porsi makanan untuk anak-anak sekolah dan posyandu ini, standar kebersihan dan kesehatan menjadi prioritas utama.
Salah satu langkah ketat yang diterapkan adalah penggunaan air galon, baik untuk memasak maupun mencuci bahan baku.
“Sekarang hampir setiap hari kita melakukan koordinasi lewat Zoom untuk pencegahan. Yang paling utama itu air, karena air bisa membawa kuman dan kontaminasinya tinggi. Jadi dianjurkan untuk masak dan cuci bahan baku menggunakan air galon, bukan langsung dari keran,” ujar Kepala SPPG Babakan Madang, Savira Hajra
Pernyataan itu menunjukkan bagaimana Dapur SPPG benar-benar mengedepankan keamanan pangan. Menurut Savira, aspek air menjadi perhatian khusus, sebab jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber penyakit.
Karena itu, semua staf dapur diwajibkan disiplin menggunakan air galon, bukan air keran langsung, demi menjamin higienitas proses pengolahan.
Selain pengelolaan air, Savira menuturkan bahwa proses pengecekan bahan pangan juga dilakukan dengan teliti sejak awal kedatangan.
“Kalau untuk bahan pangan, dari awal sudah dicek sejak barang datang. Penanganannya harus tepat. Bahan baku mentah dimasukkan ke freezer dengan suhu standar tertentu, itu harus sesuai,” jelasnya.
Dengan sistem ini, bahan makanan dipastikan selalu dalam kondisi aman sebelum dimasak. Tidak hanya soal penyimpanan, namun juga tata cara distribusi dan penggunaan peralatan dapur ikut dipantau secara rutin.
Menariknya, sebagian besar bahan baku yang digunakan Dapur MBG di Sentul berasal dari Koperasi Desa dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekitar. “Banyaknya dari koperasi desa, dan sebagian dari UMKM,” kata Savira.
Langkah ini bukan hanya mendukung ketahanan pangan lokal, tetapi juga menjadi bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan melibatkan koperasi dan UMKM, program MBG tidak hanya memberi manfaat bagi anak-anak yang menerima makanan bergizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi petani, peternak, dan pelaku usaha kecil di desa.
Savira menaruh harapan besar agar program MBG terus berjalan dan berkembang lebih luas. “Harapannya program ini semakin diterima masyarakat dan tidak ada lagi kejadian yang merugikan. Semoga ke depan lebih baik dan persebarannya merata, sampai anak-anak di daerah jauh dari kota bisa merasakan manfaatnya,” ucapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya dukungan masyarakat agar program ini bisa berlangsung berkesinambungan. Dengan adanya pengawasan dan kesadaran bersama, setiap dapur MBG di seluruh Indonesia bisa menerapkan standar yang sama demi keselamatan penerima manfaat.
Savira tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto serta para menteri yang menjalankan kebijakan ini. Baginya, program MBG bukan hanya soal memberikan makan gratis, tetapi juga membuka Lapangan Kerja baru, terutama bagi ibu rumah tangga yang kini bisa berkontribusi di dapur SPPG.
“Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan menteri-menterinya yang menjalankan tugas besar ini. Semoga Bapak Presiden selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk terus memimpin negara ini,” tutup Savira.
Membangun Generasi Sehat
Program MBG yang menjadi prioritas nasional ini memang dirancang untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan asupan Gizi seimbang.
Di dapur Sentul, semangat itu diwujudkan dengan disiplin menjaga kebersihan, ketelitian dalam mengolah bahan, serta komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa.
Dengan standar tinggi seperti penggunaan air galon dan pengecekan suhu bahan makanan, SPPG Babakan Madang menjadi salah satu contoh bagaimana program ini dikelola secara profesional.
Langkah-langkah tersebut membuktikan bahwa MBG bukan hanya program karitatif, melainkan bagian dari upaya besar negara dalam membangun kualitas sumber daya manusia.
Gen Z Takeaway
Singkatnya, dapur MBG Sentul emang serius banget soal higienitas, sampai-sampai masak dan cuci bahan wajib pakai air galon biar aman dari kuman.
Bahan bakunya pun banyak support UMKM lokal, jadi bukan cuma anak-anak yang sehat, tapi ekonomi warga juga jalan. Harapannya sih program ini makin merata ke pelosok, biar semua anak Indo bisa ngerasain manfaatnya. Respect juga buat Presiden Prabowo yang gaspol bikin program ini jalan dan kasih peluang kerja baru buat masyarakat
Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS