astakom.com, Jakarta – Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto mendapat apresiasi luas karena menghadirkan pendekatan komprehensif dalam pengentasan kemiskinan.
Tidak hanya memberi pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin, program ini juga memberdayakan orang tua dengan akses bantuan sosial, layanan kesehatan, hingga peningkatan ekonomi.
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menegaskan, Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata kepedulian negara terhadap rakyat kecil.
“Sekolah rakyat ini istimewa, programnya presiden. Kita diajak noleh [menengok] kepada mereka yang paling miskin, memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau dan memungkinkan yang tidak mungkin,” kata Gus Ipul, Jumat (26/9) dikutip astakom.com.
Berbeda dengan sekolah umum, Sekolah Rakyat terintegrasi dengan berbagai program unggulan pemerintah. Mulai dari bantuan sosial, Koperasi Desa Merah Putih, subsidi iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), program Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga perbaikan rumah dan pemberdayaan ekonomi.
“Anaknya sekolah, orang tuanya diberdayakan. Rumahnya diperbaiki, orang tuanya jadi anggota Koperasi Desa Merah Putih, dapat bansos lengkap, seluruh keluarganya dapat [bantuan] PBI-JKN,” jelas Gus Ipul.
Ia menegaskan, Sekolah Rakyat tidak berdiri sendiri, tetapi hadir bersama intervensi program unggulan lainnya. “Keren ini, tidak ada sebelumnya kayak begini,” tambahnya.
Selain pendidikan gratis, murid Sekolah Rakyat juga mendapatkan layanan cek kesehatan gratis. Dari 7.409 siswa yang diperiksa, 52 persen memerlukan tindak lanjut, terutama terkait karies gigi, anemia, gangguan telinga, rendahnya tingkat kebugaran, dan kekurangan gizi.
“Ini yang akan diperbaiki ke depan lewat sekolah rakyat. Kasih gizi yang bagus,” tegas Gus Ipul.
Lebih jauh, murid juga difasilitasi DNA talent mapping berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui bakat dan minat mereka. Dari 4.889 siswa yang sudah dipetakan, 50,4 persen memiliki kecenderungan kinestetik, 30 persen auditory, dan 19,6 persen visual.
“Keren hasilnya ini. Kita punya data anak-anak lengkap. Tidak ada di sekolah lain. Adanya di sekolah rakyat, hanya ada di sekolah rakyat,” ujar Gus Ipul.
Hingga kini, sudah ada 100 Sekolah Rakyat beroperasi. Pemerintah menargetkan jumlah sekolah rakyat dapat bertambah menjadi 165 titik pada akhir September 2025.
Presiden Prabowo menargetkan setiap Sekolah Rakyat bisa menampung 1.000 siswa, sehingga bila terbangun 500 sekolah, akan ada 500 ribu anak dari keluarga miskin yang mendapat akses pendidikan gratis dan berkualitas.
Gen Z Takeaway
Sekolah Rakyat besutan Prabowo bukan cuma soal anak sekolah gratis, tapi full package buat sekeluarga. Anak dapet pendidikan + cek kesehatan + mapping bakat pake AI, sementara orang tua dikasih bansos, koperasi, sampai perbaikan rumah.
Intinya: anak naik level, orang tua ikut berdaya. Goals banget sih kalau semua program sosial bisa selengkap ini!