astakom.com, Jakarta – Proses perceraian Tasya Farasya dengan Ahmad Assegaf memasuki babak baru. Dalam sidang perdana yang digelar di pengadilan, keduanya gagal menemukan jalan rujuk setelah melalui mediasi.
Meski begitu, sorotan justru mengarah pada salah satu poin dalam gugatan Tasya: ia hanya meminta nafkah sebesar Rp100 perak per bulan dari Ahmad.
Permintaan simbolis itu, menurut kuasa hukum Tasya, Sangun Ragahdo, bukan tentang jumlah uang, melainkan bentuk pertanggungjawaban seorang ayah terhadap anak-anak.
“Dalam gugatan, kami mengajukan nafkah Rp100. Karena selama pernikahan tidak ada nafkah yang diberikan, maka angka itu diajukan sebagai simbol tanggung jawab,” jelas Ragahdo, dikutip astakom.com pada hari Kamis (25/9).
Dugaan Penggelapan Dana Jadi Pemicu
Perceraian Tasya dan Ahmad tidak lepas dari masalah perusahaan yang mereka jalankan bersama. Ahmad, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO), diduga melakukan penggelapan dana sejak 2021.
Kuasa hukum Tasya, M. Fattah Riphat, menuturkan bahwa pihaknya sudah melayangkan somasi terkait dugaan tersebut.
“Kepercayaan penuh sudah diberikan, namun ternyata muncul persoalan keuangan yang sangat mengecewakan,” ujarnya.
Mediasi Buntu, Sudah Cerai Secara Agama
Sidang perdana yang beragendakan mediasi tidak menghasilkan keputusan bulat. Meski ada kesepakatan sebagian, pokok perkara tetap deadlock. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 8 Oktober 2025.
Ragahdo juga menambahkan bahwa perceraian secara agama sudah lebih dulu terjadi.
“Sejak 10 September, sebelum gugatan ini diajukan, Bu Tasya sudah ditalak secara agama,” katanya.
Luka Batin dan Tekanan Psikologis
Fattah menekankan, bagi Tasya, inti permasalahan bukanlah besar kecilnya dana, melainkan rasa kepercayaan yang dikhianati. Hal itu membuat Tasya mengalami sakit hati mendalam hingga harus menjalani terapi untuk mengatasi depresi dan gangguan tidur.
Dengan kondisi ini, rumah tangga yang dibangun sejak lama akhirnya runtuh. Permintaan nafkah Rp100 dari Tasya pun menjadi simbol betapa kepercayaan jauh lebih berharga daripada sekadar nominal uang.
Gen Z Takeaway
Ternyata, di balik perceraian Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf, yang bikin heboh justru gugatan nafkahnya—Tasya cuma minta Rp100 perak per bulan. Bukan soal duitnya, tapi lebih ke simbol tanggung jawab ayah ke anak-anak. Kasus ini berawal dari dugaan penggelapan dana sejak 2021, bikin kepercayaan runtuh, dan akhirnya rumah tangga mereka nggak bisa diselamatkan lagi.Heboh! Tasya Farasya Hanya Gugat Nafkah Rp100 dari Sang Mantan