astakom.com, Jakarta – Negara-negara ASEAN sepakat untuk memperkuat integrasi keuangan kawasan untuk menghadapi ketidakpastian global sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru. Hal ini disepakati dalam pertemuan ASEAN Senior Level Committee on Financial Integration (SLC) ke-30 yang berlangsung di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Pertemuan yang diketuai bersama Bank Indonesia (BI) dan State Bank of Viet Nam (SBV) ini menyoroti tantangan besar di kawasan ASEAN, mulai dari fragmentasi rantai pasok, percepatan digitalisasi, hingga transisi energi.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen memperkuat integrasi perdagangan dan investasi langsung di ASEAN. Upaya tersebut dilakukan melalui pengurangan hambatan non-tarif, percepatan konektivitas sistem pembayaran, serta perluasan penggunaan mata uang lokal.
“Bank Indonesia terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal (local currency transaction atau LCT) sebagai instrumen penting untuk mengurangi kerentanan eksternal dan memperdalam integrasi keuangan,” ujar Filianingsih dalam keterangan pers, dikutip astakom.com, Senin (22/9).
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penguatan jaring pengaman regional (regional safety net), serta manajemen krisis di tengah semakin dalamnya integrasi perbankan dan pasar modal ASEAN. Hal ini dinilai krusial agar stabilitas kawasan tetap terjaga.
ASEAN sendiri menargetkan integrasi sektor keuangan yang lebih erat, tidak hanya untuk menjaga ketahanan, tetapi juga agar sektor keuangan mampu memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
Adapun pertemuan ASEAN SLC berikutnya dijadwalkan berlangsung di Filipina pada Triwulan I-2026, dengan BI dan SBV kembali bertindak sebagai co-chairs.
Gen Z takeaway
ASEAN lagi serius nih, mau bikin “financial squad goals” biar makin solid hadapi badai global. Dalam pertemuan di Jogja kemarin, BI barengan Vietnam push integrasi keuangan ASEAN: dari bikin pembayaran lintas negara lebih gampang, pake mata uang lokal (biar nggak terlalu bergantung ke dolar), sampai siapin safety net kalau krisis datang.
Intinya, ASEAN pengen jadi lebih mandiri, kuat bareng, dan tetep growth mode on. Next meeting bakal lanjut di Filipina 2026. Jadi bukan cuma soal survive, tapi thrive bareng-bareng.