astakom.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kebijakan pemerintah menempatkan dana Rp200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan memperkuat likuiditas perbankan sekaligus mendorong penyaluran kredit, termasuk bagi sektor UMKM.
Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, Indah Iramadhini menyebut langkah tersebut sejalan dengan upaya memperluas akses pembiayaan.
“Menurut saya ini positif, ketika Pemerintah mengucurkan dana ke bank himbara. Tentu akan memberikan ruang likuiditas lebih luas bagi perbankan untuk mendorong penyaluran kredit,” ujar Indah di Jakarta, dikutip astakom.com, Minggu (22/9).
Sejalan dengan Regulasi OJK
Indah menjelaskan, penempatan dana pemerintah ini sejalan dengan Peraturan OJK (POJK) Nomor 19/2025 tentang pembiayaan UMKM. Meski begitu, aturan tersebut sebenarnya telah disusun sejak awal 2024, jauh sebelum kebijakan penempatan dana tersebut diumumkan.
“Mungkin timingnya pas, POJK ini amanat. Masih ada ruang untuk meningkatkan penyaluran kredit UMKM yang saat ini 18 persen sesuai dengan target RPJMN,” jelasnya.
Menurut Indah, OJK akan terus mengawasi implementasi kebijakan ini, termasuk realisasi penyaluran kredit, rencana bisnis, serta peningkatan kompetensi masing-masing bank.
Meski menyambut positif, Indah mengingatkan agar bank tetap berhati-hati dalam mengelola risiko. Pasalnya, rasio kredit bermasalah (NPL) telah mencapai sekitar 4 persen. Walaupun angka tersebut masih di bawah ambang batas yang ditetapkan, yakni 5 persen, kewaspadaan tetap diperlukan.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan memutuskan untuk mengalihkan dana Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke bank Himbara. Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito di lima bank, yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BSI.
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa memastikan kebijakan ini akan memberikan manfaat berkelanjutan bagi stabilitas perbankan sekaligus pembiayaan pembangunan nasional.
“Dana Rp200 triliun masuk ke sistem perbankan hari ini dan mungkin banknya akan bingung berpikir menyalurkan ke mana. Pasti pelan-pelan akan dikredit sehingga ekonominya bisa bergerak,” kata Purbaya di Jakarta, Jumat (12/9).
Dengan tambahan likuiditas tersebut, diharapkan bank-bank Himbara mampu meningkatkan penyaluran kredit produktif, khususnya untuk UMKM, sehingga roda perekonomian nasional dapat berputar lebih cepat dan stabil.
Gen Z Takeaway
Pemerintah gaspol taruh Rp200 triliun di bank Himbara biar likuiditas makin longgar dan kredit, khususnya buat UMKM, bisa ngalir lebih deras. OJK dukung penuh, tapi tetep wanti-wanti soal risiko karena NPL udah 4 persen.
Intinya, duit gede ini jadi “bensin” baru buat nge-boost ekonomi, asal banknya pinter ngatur dan nggak kebablasan.