astakom.com, Jakarta — Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Gerindra, Ramson Siagian, angkat bicara terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di sejumlah SPBU swasta sejak akhir Agustus 2025. Anak buah Prabowo Subianto ini meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bergerak cepat memastikan ketersediaan BBM tetap aman.
Menurutnya, kelangkaan tersebut dilaporkan terjadi sejak 26 Agustus di SPBU Shell dan BP-AKR. Beberapa produk yang kosong antara lain Shell Super, Shell V-Power, hingga Shell V-Power Nitro+. Sementara itu, di SPBU BP-AKR, pasokan BBM jenis BP 92 dan BP Ultimate juga tidak tersedia.
Kader dari Partai yang dikomandoi oleh Presiden Prabowo Subianto ini menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh membiarkan situasi ini berlarut-larut. “Saya mengharapkan Pak Menteri kalau membuat kebijakan harus juga ditugaskan timnya mengecek bagaimana nanti dampak di lapangan,” ujar Ramson, dikutip astakom.com, Senin (22/9).
Legislator asal daerah pemilihan Jawa Tengah X itu mengingatkan, kelangkaan di SPBU swasta seperti Shell, AKR, dan BP berpotensi menimbulkan keresahan publik. Karena itu, ia menilai peran Menteri ESDM sangat penting untuk mencegah persoalan tersebut.
Ramson juga menyinggung soal data impor BBM, di mana Pertamina mengimpor sekitar 270 juta barel per tahun. Adapun alokasi untuk sektor swasta mencapai 1,4 juta kiloliter per tahun atau setara 8,8 juta barel, yang kemudian disalurkan ke SPBU swasta.
Meski DPR belum meminta penjelasan resmi dari para pemangku kepentingan, Ramson memastikan persoalan ini akan menjadi agenda pembahasan dalam rapat kerja Komisi XII bersama Menteri ESDM. “Masalah ini terkait kebutuhan energi sebagian masyarakat di Indonesia,” tegasnya.
Gen Z Takeaway
Drama BBM di SPBU swasta kayak Shell & BP bikin resah. Ramson Siagian, wakil rakyat dari Gerindra, wanti-wanti Menteri ESDM biar nggak slow respon dan segera cek lapangan.
Soalnya, kalau stok BBM tipis, yang pusing jelas masyarakat. Intinya, pemerintah harus gercep biar energi tetap aman dan nggak bikin vibes publik makin panas