Kamis, 18 Sep 2025
Kamis, 18 September 2025

DPR: Revitalisasi 11.179 Sekolah Jangkau Daerah 3T dan Berkelanjutan Meski Anggaran Turun

astakom.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati menyambut baik langkah Pemerintah yang akan merevitalisasi 11.179 satuan pendidikan dari jenjang PAUD hingga SMA dalam program Percepatan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP). Meski anggaran turun, ia meminta program revitalisasi tetap berkelanjutan.

Esti pun meyakini program ini menjadi momentum penting untuk mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama dalam memastikan lingkungan belajar yang layak dan mendukung pengembangan potensi siswa.

Meski begitu, Esty menekankan bahwa revitalisasi sekolah tidak boleh berhenti pada pembangunan fisik semata. Ia mengingatkan agar pelaksanaan program harus menjamin kualitas hasil pembangunan, keberlanjutan pemeliharaan sarana prasarana, serta transparansi penggunaan anggaran agar benar-benar memberi dampak positif bagi peserta didik dan tenaga pendidik.

“Skema swakelola berbasis partisipasi masyarakat memang sejalan dengan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Tetapi, DPR akan mengawasi ketat agar setiap tahap pembangunan berjalan sesuai standar mutu, tidak hanya sekadar cepat selesai,” kata Esti Wijayati, Kamis (18/9).

Seperti diketahui, sebanyak 11.179 sekolah telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menerima bantuan dalam rangka revitalisasi satuan pendidikan. Jumlah satuan pendidikan yang sudah melakukan PKS terdiri dari 1.260 PAUD, 3.903 SD, 3.974 SMP, dan 2.042 SMA.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, mengatakan bahwa revitalisasi sekolah atau Percepatan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP) itu merupakan Program Hasil Terbaik dan Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo subianto pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 Bulan Mei 2025 lalu. Total sasaran revitalisasi satuan pendidikan itu adalah 13.834 sekolah.

Untuk penyaluran dana revitalisasi, per tanggal 8 September 2025 telah disalurkan sebanyak 70 persen dari total pagu bantuan ke 9.595 sekolah, yakni 1.071 PAUD, 3.832 SD, 2.650 SMP, dan 2.042 SMA.

Sementara realisasi tahap II sebesar 30 persen dari total jumlah pagu bantuan akan diberikan setelah kemajuan pelaksanaan pembangunan fisik sekolah telah mencapai 70 persen. Kemendikdasmen menargetkan seluruh pembangunan fisik sekolah dapat rampung pada Desember 2025.

“Di tengah menurunnya anggaran Kemendikdasmen, program ini tentunya sangat baik karena dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan Indonesia,” tutur Esti.

Terintegrasi kualitas dan fasilitas

Esti lantas menyoroti pentingnya mekanisme pengawasan dan evaluasi pascapembangunan. Ia menilai, sekolah harus diberikan dukungan teknis agar mampu merawat dan mengelola sarana pendidikan secara berkelanjutan.

“Sehingga kemudian, investasi besar negara tidak kembali rusak dalam waktu singkat,” sebutnya.

Selain itu, Esti mendorong agar revitalisasi sekolah terintegrasi dengan peningkatan kualitas pembelajaran, kesejahteraan guru, dan pemenuhan sarana penunjang pendidikan seperti laboratorium, perpustakaan, serta akses internet.

“Jangan sampai revitalisasi hanya menghasilkan gedung megah tanpa peningkatan kualitas pendidikan di dalamnya. Pendidikan bermutu lahir dari kombinasi lingkungan belajar yang baik, guru yang sejahtera, serta dukungan sarana penunjang yang memadai,” papar Esti.

Esti menyatakan, Komisi X DPR berkomitmen untuk memastikan bahwa revitalisasi 11.179 sekolah benar-benar menjawab kebutuhan riil dunia pendidikan dan dilakukan secara transparan.

“Serta berpihak pada peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan nasional,” ungkap Legislator dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.

Mencakup daerah 3 T

Esti juga memberi catatan agar revitalisasi mencakup hingga ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Termasuk peningkatan pelayanan bagi murid dan kesejahteraan para gurunya.

“Daerah 3T harus mendapatkan perhatian baik dari sisi infrastuktur-nya maupun kesejahteraan gurunya,” ucap Esti.

“Keluhan tentang sekolah-sekolah yang rusak dan tidak layak juga harus mendapatkan penanganan segera dalam rangka memberikan fasilitas belajar yang aman dan nyaman untuk anak-anak menimba ilmu,” sambungnya.

Terkait upaya revitalisasi belasan ribu sekolah di tengah anggaran yang turun, Esti menyarankan Menteri Abdul Mu’ti berkomunikasi dengan Presiden Prabowo. Ia berharap, pertemuan Abdul Mu’ti dengan Presiden Prabowo bisa menambah anggaran Kemendikdasmen.

Adapun dalam anggaran Rancangan APBN 2026, anggaran Kemendikdasmen turun menjadi hanya Rp 55 Triliun. Jumlah ini dinilai sedikit mengingat banyak program Kemendikdasmen yang akan berjalan, salah satunya Wajib Belajar 13 tahun.

Gen Z Takeaway

Wakil Ketua Komisi X DPR My Esti Wijayanti dorong revitalisasi 11 ribu lebih sekolah. Rivitalisasi itu akan meliputi PAUD, SD, SMP, dan SMA. Meski anggaran untuk Kemendikdasmen menurun, ia berharap revitalisasi sekolah sampai ke wilayah terpencil (3T). Intinya, revitalisasi sekolah bakal jamin proses belajar aman dan nyaman saat nimba ilmu.

Feed Update

Politisi Muda NU Dilantik Jadi Wamenkop, Siapa Farida Farichah

astakom.com, Jakarta – Ada sejumlah Perempuan dilantik Presiden Prabowo untuk mengisi jabatan baru di pemerintahannya. Salah satu perempuan yang mendapat kepercayaan presiden ialah Farida...

Wamenkes Minta ASN Jadi Diplomat Kesehatan Indonesia di Kancah Global

astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa diplomasi kesehatan bukan hanya menjadi ranah pejabat tinggi negara, tetapi juga...

Transformasi Pengawas Intern Menjadi Strategic Consulting Partner di KKP

astakom.com, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong transformasi peran pengawas intern menjadi strategic consulting partner atau mitra konsultasi strategis pada setiap pelaksanaan...

Komisi III DPR Dorong Polri Bongkar Aktor Intelektual di Balik...

astakom.com, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez menekankan pentingnya pengungkapan aktor intelektual di balik kerusuhan yang terjadi saat aksi demonstrasi 28–31...

Viral

Videos