astakom.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengangkat pimpinan di sejumlah lembaga negara selain menteri dan wakil menteri pada Rabu (17/9). Salah satunya Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Kepala Negara mengangkat Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan LKPP Sarah Sadiqa menjadi Kepala LKPP, di mana sebelumnya dijabat oleh Hendrar Prihadi.
Sarah bukanlah orang baru di dunia pengadaan. Wanita kelahiran 18 Januari 1970 itu bahkan termasuk salah satu figur yang ikut merintis lahirnya LKPP.
Sejak 2021, ia sudah mengemban amanah sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LKPP. Dan hari ini, status “plt” itu resmi ditanggalkan setelah Presiden Prabowo melantiknya secara definitif.
Perjalanan karier Sarah bisa dibilang konsisten dan penuh dedikasi. Ia memulai langkahnya pada 1996 sebagai staf perencana pendanaan pembangunan luar negeri di Bappenas.
Dari sana, Sarah ikut menyusun Blue Book, daftar rencana pinjaman luar negeri jangka menengah yang memperkenalkannya pada dunia pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Lalu pada 1999, Sarah memperdalam ilmunya dengan menempuh studi Master of Science in Law, Policy, and Society di Northeastern University, Boston, Amerika Serikat. Sepulangnya, kariernya semakin fokus ke bidang pengadaan.
Tahun 2005, ia terlibat dalam pembentukan Pusat Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Bappenas. Dari sinilah, fondasi LKPP mulai dipersiapkan.
Pada 2008, Sarah memilih untuk hijrah penuh ke LKPP. Sebagai ASN, ia sempat bimbang, bertahan di Bappenas atau ikut membangun lembaga baru itu.
Namun, keyakinan akhirnya membawanya ke jalur yang paling relevan dengan keahliannya yaitu pengadaan barang/jasa. Keputusan yang kini terbukti tepat, karena perjalanan panjang itu berujung pada jabatan tertinggi di LKPP.
Pelantikan Sarah diwarnai suasana khidmat, namun juga memberi nuansa segar di tengah dominasi figur politik. Di balik ketegasan Presiden Prabowo saat membacakan sumpah jabatan, terselip pesan kuat, teknokrasi tetap mendapat ruang penting dalam kabinetnya.
Dengan posisi barunya, Sarah akan menghadapi tantangan besar mulai dari memastikan sistem pengadaan pemerintah semakin transparan, efisien, dan bebas dari praktik korupsi. Publik tentu menunggu gebrakannya, terlebih di era digital yang menuntut kecepatan sekaligus akuntabilitas.
Berikut perjalanan karier Sarah Sadiqa sebelum menjabat sebagai Kepala LKPP:
- Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan pada Februari 2020 hingga sekarang
- Deputi Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi pada Juli 2015-Februari 2020
- Direktur Direktorat Pelatihan Kompetensi pada Februari 2024-Juli 2025
- Direktur Pengembangan Sistem Katalog pada Oktober 2013-Februari 2024
- Direktur Direktorat Perencanaan Pengadaan RAPBN, Januari 2013-Oktober 2013
- Direktur Direktorat Iklim Usaha dan Kerjasama Internasional pada April 2011-Januari 2013
Gen Z Takeaway
Presiden melantik Kepala LKPP Sarah Sadiqa. Sarah adalah figur yang tidak asing lagi dengan dunia pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Bisa dibilang ia tumbuh dan besar di dunia pengadaan barang. Sebelumnya dilantik, Sarah sudah jadi Plt di LKP. Dan kini ia dilantik jadi orang nomor satu di lembaga itu.