astakom.com, Jakarta – Komjen (Purn) Ahmad Dofiri, mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), terlihat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu siang (17/9).
Kehadirannya sempat mencuri perhatian publik karena berlangsung di tengah kabar reshuffle kabinet jilid kedua Presiden Prabowo Subianto.
Dofiri tiba sekitar pukul 12.30 WIB bersama istrinya. Saat itu, hujan deras mengguyur kawasan Jakarta Pusat.
Dengan mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) Polri lengkap, Dofiri berjalan masuk ke area istana sambil membawa payung.
Sang istri turut mendampingi dengan balutan kebaya modern berwarna krem dan kain batik cokelat tua.
Di sepanjang perjalanan menuju pintu istana, Dofiri sempat menyapa sejumlah awak media yang sudah menunggu.
Namun, saat ditanya mengenai tujuan kedatangannya, ia hanya melemparkan senyum tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan memberikan kenaikan pangkat istimewa kepada Ahmad Dofiri, dari Komisaris Jenderal menjadi Jenderal Polisi (HOR). Setelah itu, Dofiri direncanakan dilantik sebagai Penasihat Khusus Presiden.
Profil dan karir Ahmad Dofiri
Ahmad Dofiri, mantan Wakapolri, kini telah resmi dilantik Presiden Prabowo sebagai Penasihat Khusus bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri.
Ia dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Pria kelahiran Indramayu, 4 Juni 1967 ini adalah lulusan terbaik Akpol 1989 (Adhi Makayasa) yang dikenal publik karena ketegasannya saat memimpin sidang etik yang berujung pemecatan Ferdy Sambo.
Dengan pengalaman panjang, khususnya di bidang sumber daya manusia dan keamanan, ia diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam upaya reformasi Polri.
Ia memulai karier di kepolisian pada 1990 sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya, lalu menjabat Kanit Resmob Polres Tangerang pada 1991. Sebagai lulusan terbaik dengan predikat Adhi Makayasa, kiprahnya langsung menonjol saat itu.
Kariernya semakin berkembang ketika ia dipercaya memimpin Polda Banten pada 2016. Di tahun yang sama, ia juga menjabat Karosunluhkum Divkum Polri serta Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Saat di Yogyakarta, ia dikenal mampu menangani masalah keamanan remaja, termasuk fenomena kejahatan jalanan yang dikenal sebagai klitih.
Pada 2019, Dofiri ditugaskan sebagai Asisten Kapolri Bidang Logistik. Setahun kemudian, ia diangkat menjadi Kapolda Jawa Barat. Di wilayah tersebut, ia memimpin penanganan aksi unjuk rasa hingga dampak pandemi COVID-19 dengan pendekatan yang tegas namun tetap humanis.
Memasuki 2021, Ahmad Dofiri dipercaya menjadi Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, sebuah posisi strategis yang berhubungan dengan intelijen dan keamanan nasional. Pada 2023, ia menduduki jabatan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.
Kariernya mencapai puncak pada 11 November 2024 saat ia dilantik sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Agus Andrianto. Namun masa jabatannya relatif singkat, hanya sekitar enam bulan, karena pada 4 Juni 2025 ia memasuki masa pensiun di usia 58 tahun.
Pencapaian dan dedikasi
Selain rekam jejak karier, Ahmad Dofiri memiliki sejumlah pencapaian yang membuatnya dihormati di kepolisian.
Salah satunya adalah keberhasilannya memimpin sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang memberhentikan Irjen Ferdy Sambo dengan tidak hormat pada 2022. Keputusan itu dianggap sebagai bukti keberanian dan komitmennya terhadap integritas institusi Polri.
Semasa menjabat Kapolda Banten, Yogyakarta, hingga Jawa Barat, Dofiri menunjukkan kepemimpinan yang adaptif. Ia mampu menjalin kerja sama erat antara kepolisian dan masyarakat, serta menangani berbagai masalah keamanan dengan pendekatan yang seimbang antara ketegasan dan sisi humanis.
Tidak hanya itu, kontribusinya di bidang keamanan nasional saat menjabat Kabaintelkam Polri juga dinilai sangat vital. Ia terlibat dalam berbagai upaya intelijen untuk menjaga stabilitas keamanan negara.
Atas dedikasi dan loyalitasnya, Ahmad Dofiri menerima berbagai penghargaan bergengsi, antara lain Satyalancana Jana Utama, Satyalancana Ksatria Bhayangkara, Bintang Bhayangkara Pratama, dan Bintang Bhayangkara Nararya.
Pelantikan Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden menandai babak baru dalam kiprahnya di dunia kepolisian dan pemerintahan.
Dengan rekam jejak panjang dan pencapaian penting, ia diharapkan dapat berkontribusi besar dalam memperkuat keamanan, menjaga ketertiban masyarakat, serta mendorong reformasi Polri ke arah yang lebih profesional.
Gen Z Takeaway
Presiden Prabowo lantik Jenderal Polisi Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri. Ahmad Dofiri punya karis panjang di Polri. Selain pernah jadi Kapolda di tiga daerah, terakhir ia jadi Wakapolri. Ia juga dikenal sebagai orang yang mecat Ferdy Sambo, saat mimpin sidang Komisi Kode Etik Kepolisian.