astakom.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago sebagai menteri koordinator bidang politik dan keamanan (Menko Polkam) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (17/9) sore.
Purnawirawan TNI Angkatan Darat berpangkat letnan jenderal ini menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Budi Gunawan.
Lantas, seperti apakah sosok yang kini memegang salah satu pos kementerian paling strategis di Indonesia ini? Berikut profil Djamari Chaniago.
Profil Djamari Chaniago
Djamari Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949. Sejak masa mudanya, dia telah menetapkan pilihan untuk menjadi seorang prajurit.
Pada 1971, dia berhasil menyelesaikan pendidikan militernya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AAkabri) melalui korps Infanteri Baret Hijau Kostrad.
Jabatan terakhir yang diembannya di dunia militer adalah sebagai kepala staf umum TNI. Sebelumnya, pada periode 1998–1999, dia sempat menduduki posisi panglima komando cadangan strategis angkatan darat (Pangkostrad).
Djamari pernah dipercaya memimpin Yonif Linud 330/Tri Dharma, menjabat sebagai komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat, serta menjadi kepala staf Brigif Linud 18/Trisula.
Ketika berpangkat kolonel, dia ditugaskan sebagai komandan Brigif Linud 18/Trisula dan komandan Rindam I/Bukit Barisan. Pencapaian bintang satu diraihnya setelah dipromosikan menjadi kepala staf Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Sebelum menjabat sebagai Pangkostrad, dia lebih dahulu dipercaya sebagai panglima Kodam III/Siliwangi pada 1997–1998. Setelah itu, dia mengakhiri masa dinasnya dengan posisi kepala staf umum TNI pada 2000–2004.
Dalam perjalanan kariernya di TNI, Djamari Chaniago telah dianugerahi berbagai bintang kehormatan sebagai pengakuan atas kontribusinya.
Penghargaan tersebut, mencakup Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, serta Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun.
Tidak hanya di tingkat nasional, Djamari Chaniago juga memperoleh pengakuan internasional melalui The Second United Nations Emergency Force (UNEF II) Medal, dan Panglima Setia Angkatan Tentera (PSAT) pada 2001.
Di pemerintahan, Djamari Chaniago pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), mewakili Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat pada periode 1997–1998, serta Fraksi ABRI pada 1998–1999.
Setelah pensiun, Djamari juga bergabung dengan Partai Gerindra dan masih tercatat aktif di ranah politik. Djamari Chaniago juga sempat menduduki jabatan komisaris utama PT Semen Padang pada periode 2015–2016.
Penetapannya dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Semen Padang, yang menugaskannya menggantikan Letjen TNI (Purn) Muzani Syukur setelah masa jabatan berakhir pada 2005.
Saat ini, Djamari Chaniago resmi mengemban tugas sebagai menko polkam di Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Gen Z Takeaway
Presiden Prabowo melantik Letjen (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam. Ia menggantikan Budi Gunawan. Saat masih aktif di militer, putra minang ini sudah banyak menduduki jabatan strategis di lingkungan ABRI (TNI). Di antaranya jadi Pangkostrad, Kasum, dan Pangdam.