astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. Dante Saksono Harbuwono menyatakan, keberadaan Inflammatory Bowel Disease (IBD) Center atau pusat penyakit kronis penyebab peradangan (pembengkakan) pada saluran pencernaan, menjadi salah satu wujud nyata dari implementasi pilar Transformasi Layanan Rujukan yang tengah digencarkan Kementerian Kesehatan.
Hal itu ia sampaikan saat meresemikan fasilitas IBD Prudhof Simanidrata di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Jumat (12/9). IBD Center ini merupakan yang pertama bediri di Indonesia.
“Saya ucapkan selamat kepada Rumah Sakit Abdi Waluyo yang pertama kali memberikan layanan pusat IBD untuk Indonesia,” ujar Dante, dalam keterangan dikutip astakom.com, Minggu (14/9).
Dante menjelaskan, transformasi kesehatan yang diluncurkan Kemenkes mencakup enam pilar utama, mulai dari layanan primer, rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan, SDM kesehatan, hingga teknologi dan digitalisasi.
Dalam pilar layanan rujukan, pemerintah menekankan pentingnya memperluas jejaring layanan spesialis, tidak hanya melalui rumah sakit milik pemerintah, tetapi juga melalui kemitraan strategis dengan fasilitas kesehatan swasta seperti pusat IBD ini.
Keberadaan pusat IBD ini, lanjut Dante, menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat data penyakit, pemetaan kebutuhan, serta akses masyarakat terhadap layanan kesehatan lanjutan.
Menurutnya, upaya ini penting agar Indonesia memiliki basis data nasional yang lebih kuat sekaligus mendorong kolaborasi lintas rumah sakit dalam sistem rujukan.
“Mudah-mudahan setelah ini kita punya angka nasional, sehingga kita bisa melihat bagaimana sebenarnya magnitude masalah ini, dan pusat-pusat IBD seperti ini bisa terus dikembangkan,” tambahnya.
Kemenkes menilai bahwa data nasional yang akurat akan menjadi landasan dalam perencanaan kebijakan kesehatan di masa depan, termasuk untuk penyakit-penyakit yang prevalensinya selama ini belum terukur secara jelas.
Ekosistem transformasi kesehatan
Program transformasi juga mendorong setiap rumah sakit untuk berperan aktif sebagai simpul dalam jejaring layanan, sehingga pasien dari berbagai daerah dapat dirujuk secara lebih cepat dan tepat.
Selain aspek layanan, fasilitas baru ini diharapkan memperkuat ekosistem transformasi kesehatan melalui peningkatan edukasi publik, deteksi dini, serta kolaborasi penelitian klinis.
Dengan demikian, peran rumah sakit tidak hanya sebagai penyedia layanan kuratif, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan inovasi kesehatan.
“Yang paling penting adalah mengedukasi masyarakat dan menapis kasus-kasus yang selama ini mungkin ada di bawah permukaan dan tidak pernah terdiagnosis dari aspek klinis,” ungkap Wamen Kesehatan.
Ke depan, Kemenkes berharap lebih banyak rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, berinisiatif menghadirkan layanan unggulan yang selaras dengan agenda transformasi.
Langkah ini sejalan dengan target membangun sistem kesehatan yang tangguh, adil, dan mampu melayani seluruh lapisan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Gen Z Takeaway
Indonesia kini punya pusat penyakit kronis penyebab peradangan pada saluran pencernaan, atau IBD Center. Fasilitas itu baru saja diresmiin Wamen Kesehatan Prof. Dante di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Dengan IBD Center, kini masyarakat yang punya penyakit radang saluran pencernaan punya akses pengobatan cepat dan akurat.