astakom.com, Jakarta – Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Negara, Kamis (11/9), menghasilkan titik temu penting terkait aspirasi masyarakat sipil, khususnya mengenai langkah reformasi kepolisian.
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menyampaikan, bahwa para tokoh lintas agama dan bangsa menyampaikan gagasan kebangsaan, termasuk kebutuhan perubahan di sektor hukum dan keamanan. Ia menyebut ada kesepahaman kuat antara GNB dan pemerintah terkait hal tersebut.
“Apa yang ada di Nurani Bangsa juga ada di nurani Presiden. Jadi gayung bersambut. Harapan yang disampaikan teman-teman justru sudah ada dalam konsep Presiden, terutama soal reformasi kepolisian,” ungkap Menag dalam keterangan pers, Kamis (11/9) dikutip astakom.com.
Dialog Penuh Keterbukaan
Pertemuan yang dihadiri tokoh bangsa seperti M Quraish Shihab dan Lukman Hakim Saifuddin berlangsung hangat. Menag Nasaruddin mengatakan, Presiden memberikan jawaban langsung atas berbagai pertanyaan yang diajukan GNB.
“Semuanya kita berharap insyaallah ke depan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih besar, rukun, damai, dan menjadi kebanggaan kita semuanya,” ujarnya.
Quraish Shihab menyambut baik keterbukaan Presiden dalam mendengarkan masukan dari para tokoh dalam dialog yang berlangsung selama 3 jam tersebut. “Apa yang kami sampaikan dipahami dengan baik sehingga dialog hari ini sungguh bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara,” ungkapnya.
Aspirasi Masyarakat Sipil dan Mahasiswa
Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, GNB hadir menyuarakan pesan kebangsaan, termasuk tuntutan masyarakat sipil dan aspirasi mahasiswa. Ia menekankan bahwa Presiden tidak hanya menerima masukan, tetapi juga membahasnya secara rinci.
“Selain apa yang dikenal dengan istilah 17+8, ada banyak tuntutan lain yang diterima dengan baik, bahkan dibahas secara detil oleh Presiden,” jelasnya.
Lukman juga menyoroti pentingnya pembentukan komisi investigasi independen untuk mengusut peristiwa Agustus lalu yang menimbulkan korban jiwa. Ia berharap mahasiswa dan pelajar yang masih ditahan di sejumlah daerah dapat segera dibebaskan agar masa pendidikan mereka tidak terganggu.
Selain itu, aspirasi terkait reformasi ekonomi, politik, hukum, dan HAM turut disampaikan dalam forum tersebut.
Komitmen Bersama untuk Perubahan
Pertemuan ini menegaskan dukungan GNB terhadap agenda reformasi kepolisian yang juga menjadi perhatian Presiden Prabowo. Kesamaan pandangan tersebut diharapkan menjadi langkah awal menuju perubahan yang lebih signifikan dalam tata kelola hukum dan keamanan di Indonesia.
Sejumlah tokoh GNB yang hadir antara lain Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Omi Komaria Nurcholish Madjid, Romo Franz Magnis Suseno, Pdt. Gomar Gultom, Erry Riyana Hardjapamekas, Komaruddin Hidayat, Ery Seda, Alissa Wahid, Laode M. Syarif, dan Beka Ulung Hapsara.
Gen Z Takeaway
Jadi gini, pertemuan Presiden Prabowo sama Gerakan Nurani Bangsa (GNB) kemarin tuh vibes-nya serius tapi hangat. Bayangin aja, tokoh-tokoh lintas agama kayak Quraish Shihab sampai Lukman Hakim Saifuddin duduk bareng ngomongin isu besar kayak reformasi kepolisian, komisi investigasi tragedi Agustus, sampai aspirasi mahasiswa.
Yang keren, Prabowo nggak cuma dengerin, tapi beneran ngebahas detail satu-satu. Jadi keliatan jelas kalau pemerintah sama GNB lagi klik visinya: Indonesia yang lebih rukun, damai, dan hukum yang makin adil.
