astakom.com, Jakarta – Militer Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9) waktu setempat. Serangan ini disebut bertujuan untuk membunuh pimpinan senior Hamas yang berada di kota tersebut.
Mengutip Times of Israel, seorang pejabat senior Israel mengonfirmasi bahwa serangan tersebut dilakukan secara presisi. Hal itu kemudian dibenarkan militer Israel dalam pernyataan resminya.
“IDF dan ISA (badan keamanan Israel) melancarkan serangan presisi yang menargetkan pemimpin senior organisasi teroris Hamas,” bunyi pernyataan militer Israel, dikutip astakom.com di Jakarta, Rabu (10/9).
Korban Tewas
Dilansir AFP, serangan udara itu berlangsung saat delegasi Hamas tengah menggelar pertemuan untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza yang digagas oleh Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan awal, sebanyak enam orang tewas akibat serangan udara Israel. Korban termasuk putra dari pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, salah satu ajudannya, serta seorang perwira Qatar. Beberapa bangunan tempat tinggal anggota biro politik Hamas di kota itu juga dilaporkan hancur.
Namun Hamas dalam pernyataan resmi pertamanya menegaskan para pemimpin tinggi Hamas selamat dari serangan udara tersebut. Serangan itu dinilai sebagai upaya Israel untuk menggagalkan perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
“Ini sekali lagi mengungkapkan sifat kriminal dari pendudukan dan keinginannya untuk merusak setiap peluang untuk mencapai kesepakatan,” kata Hamas.
Qatar Kutuk Serangan Israel
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, menyebut serangan itu sebagai tindakan “pengecut” dan “kriminal”.
“Serangan kriminal ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap seluruh hukum dan norma internasional, serta ancaman serius bagi keamanan dan keselamatan warga Qatar maupun para penduduknya,” tegas Ansari.
Qatar menegaskan tidak akan menoleransi tindakan sembrono Israel yang merusak stabilitas kawasan. Pemerintah Qatar menyatakan investigasi tingkat tinggi tengah dilakukan dan hasilnya akan diumumkan segera.
Trump Bantah Terlibat
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ikut menanggapi serangan tersebut. Ia menegaskan keputusan Israel menyerang jantung negara Qatar itu diambil langsung oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
“Pengeboman sepihak di dalam wilayah Qatar, sebuah Negara Berdaulat dan Sekutu dekat Amerika Serikat, yang bekerja sangat keras dan dengan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi Perdamaian, tidak mendahulukan tujuan Israel atau Amerika,” tulis Trump di media sosial.
Meski demikian, Trump tetap sepakat dengan Israel, bahwa melenyapkan Hamas merupakan tujuan yang sah.
Sebagai informasi, bahwa kelompok militer Palestina, Hamas diketahui memiliki kantor perwakilan di Qatar. Bersama Mesir, Qatar selama ini berperan penting sebagai mediator negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Gen Z Takeaway
Israel nge-bomb Doha itu kayak ngelempar bensin ke api yang lagi coba dipadamkan. Lagi ada pembahasan gencatan senjata, eh malah dihantam rudal.
Finally nih, Qatar ngamuk, Hamas makin kebakar, sementara Trump lempar tangan bilang “itu keputusan Netanyahu, bukan gue.” Intinya, serangan ini bikin vibes perdamaian makin buyar.