astakom.com, Tianjin, RRT — Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, hadir mewakili Presiden RI Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-25 Dewan Kepala Negara Shanghai Cooperation Organization (SCO) yang berlangsung di Tianjin, Republik Rakyat Tiongkok, pada Senin (1/9).
Dalam sesi SCO Plus Meeting, Menlu Sugiono menyampaikan pernyataan Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya perdamaian, solidaritas, serta penghormatan terhadap hukum internasional sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan.
“Kehadiran Indonesia di forum ini merupakan bukti komitmen kami terhadap multilateralisme, prinsip non-blok, dan semangat kerja sama untuk memperkuat suara kolektif Global South,” ujar Menlu Sugiono.
Ia menambahkan, nilai-nilai yang terkandung dalam “Semangat Shanghai” — yakni rasa saling percaya, kesetaraan, manfaat bersama, dan penghormatan pada keberagaman — memiliki keselarasan dengan “Semangat Bandung” yang pernah mengilhami perjuangan bangsa-bangsa untuk meraih kemerdekaan.
“Jika dahulu negara-negara berjuang melawan kolonialisme dan menegakkan keadilan, kini kita bersama-sama berjuang memastikan pembangunan tetap terbuka, inklusif, dan dapat diakses oleh semua. Semangat Shanghai dan Semangat Bandung semakin relevan di dunia yang penuh rivalitas ini,” tegasnya.
Dalam pidatonya, Menlu Sugiono juga mengapresiasi Global Governance Initiative (GGI) yang diusung RRT sebagai instrumen untuk mewujudkan kemakmuran bersama.
“Untuk mencapai pembangunan, kita memerlukan prinsip-prinsip yang terdapat dalam GGI, terutama penghormatan terhadap hukum internasional. Situasi di Gaza memperlihatkan bagaimana prinsip kedaulatan, hukum internasional, dan nilai kemanusiaan sering diabaikan. Indonesia menegaskan pentingnya menegakkan nilai-nilai tersebut,” pungkas Menlu Sugiono.
Selain menghadiri KTT SCO, Menlu Sugiono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RRT, Wang Yi. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan surat resmi dari Presiden Prabowo Subianto kepada Presiden Xi Jinping.
“Presiden Prabowo menitipkan salam hangat dan komitmen untuk memperkuat kerja sama bilateral dengan Tiongkok. Tiongkok adalah mitra dagang terbesar dan salah satu investor utama di Indonesia. Hubungan baik ini harus terus dirawat, berlandaskan saling menghormati dan saling menguntungkan,” tutur Menlu Sugiono.
Sebagai informasi, Shanghai Cooperation Organization (SCO) bermula dari forum Shanghai Five pada 1996 yang beranggotakan Rusia, RRT, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan. Tahun ini, Indonesia diundang sebagai Guest of the Chair dalam SCO Plus Meeting bersama Laos, Malaysia, Turkmenistan, dan Vietnam. Indonesia sendiri bukan anggota, pengamat, maupun mitra dialog SCO.
Gen Z Getaway
Intinya, lewat Menlu Sugiono, Presiden Prabowo nunjukkin kalau Indonesia konsisten jadi suara perdamaian, kerja sama, dan hukum internasional di forum dunia. “Semangat Shanghai” dipadukan sama “Semangat Bandung” biar dunia makin inklusif dan adil. Plus, hubungan RI–Tiongkok makin erat, bukan cuma dagang tapi juga komitmen saling respect. Jadi vibes-nya jelas: Indonesia siap jadi player penting Global South, bukan cuma penonton.