Jumat, 29 Agu 2025
Jumat, 29 Agustus 2025

Polisi Belum Ungkap Motif Kasus Kacab BRI, Begini Kata Kriminolog UI

astakom.com, Jakarta – Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala menilai langkah kepolisian yang berhati-hati dalam mengungkap motif kasus dugaan penculikan dan pembunuhan terhadap seorang Kepala Cabang (Kacab) BRI, Muhammad Ilham Pradipta merupakan langkah yang tepat.

Sebab menurutnya, sampai saat ini motif di balik kasus tersebut masih belum jelas dan memiliki banyak kemungkinan. Namun ia menduga motif kasus tersebut tak jauh dari hubungan antara korban dengan empat orang aktor intelektual yang kini telah berstatus tersangka.

“Saya kira memang polisi berhati-hati ya. Karena begini, karena saya berpendapat bahwa motif pembunuhan ada motif terkait dengan hubungan antara si korban dengan aktor intelektual,” kata Adrianus dalam keterangannya kepada jurnalis astakom.com melalui sambungan telepon, Kamis (28/8).

Adrianus menjelaskan, ada kemungkinan peristiwa itu pada awalnya diniatkan hanya sebagai penculikan, bukan pembunuhan. Namun, dalam prosesnya korban kemudian meninggal akibat kekerasan yang dialami.

“Dengan kata lain dia sebetulnya penculikan, tapi kemudian lalu kena terlalu keras dan sebagainya, maka kemudian korbannya mati. Atau cara pemikiran kedua, memang sejak awal korban itu diculik, dalam rangka dibunuh,” ujarnya.

Adrianus menegaskan bahwa kepolisian sebenarnya sudah memiliki potongan informasi penting. Namun, dibutuhkan waktu untuk melakukan cross-check agar gambaran besar kasus menjadi lebih jelas.

“Polisi sudah punya sebetulnya. Cuma kan perlu di cross-check, perlu di uji ulang, di cek silang gitu ya, agar kemudian lalu polisi bisa mendapatkan gambaran yang paling akurat,” katanya.

Ia juga mengungkapkan adanya pernyataan dari kelompok pelaku yang mengaku hanya bertugas menculik korban tanpa niat membunuh. Hal ini menimbulkan dugaan adanya perbedaan perintah di antara kelompok pelaku.

“Jangan-jangan memang ordernya beda-beda gitu ya, sehingga lalu kemudian diharapkan dengan order beda-beda itu, polisi juga jadi bingung dan tidak sampai kepada siapa yang menjadi aktor intelektual,” jelas Adrianus.

Menurutnya, kondisi ini membuat polisi perlu berhati-hati, karena para pelaku bisa saja berusaha menutupi keterlibatan sebenarnya dengan cara berkelit, berbohong, atau saling melempar tanggung jawab.

“Makanya kemudian lalu Polri harus hati-hati dalam langkah mengadakan crosscheck itu, sehingga dibutuhkan waktu,” tegasnya.

15 Tersangka Kasus Kacab BRI

Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 orang tersangka dalam kasus dugaan penculikan dan pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim menyatakan, bahwa pihaknya telah mengelompokkan para tersangka dalam beberapa klaster berdasarkan perannya masing-masing.

“Satu aktor intelektual, dua klaster yang membuntuti, tiga klaster yang menculik, dan empat klaster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang korban,” kata Abdul kepada wartawan, dikutip astakom.com, Rabu (27/8).

Daftar 15 Tersangka dan peran dalam kasus pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Jakarta:

Klaster Intelektual (dalang perencanaan)
1. Dwi Hartono (DH) – pengusaha bimbel online, diduga otak utama penculikan dan pembunuhan.
2. YJ – turut serta merencanakan penculikan bersama DH.
3. AA – bagian dari tim perencana, ditangkap di Solo.
4. C alias Ken – ikut dalam perencanaan, ditangkap di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Klaster Penculikan
5. AT – eksekutor lapangan yang menculik korban dari parkiran supermarket di Pasar Rebo.
6. RS – ikut menculik korban.
7. RAH – bagian dari tim penculik.
8. RW alias Eras – anggota tim penculik.

Klaster Penganiayaan & Eksekutor (hingga korban meninggal)
9. M – pelaku penganiayaan
10. T – eksekutor yang menyebabkan kematian korban
11. U – membantu membuang jasad ke Bekasi
12. – bagian dari tim eksekusi
13. N – pelaku yang ikut dalam pembuangan jasad

Klaster Pengintai
14. F – diduga oknum aparat, masih dalam pendalaman
15. S – bertugas membuntuti korban sebelum penculikan

Gen Z Takeaway

Kasus Kacab BRI ini tuh lagi plot twist banget, bro-sis. Kata Guru Besar Kriminologi UI, Adrianus Meliala, polisi emang kudu mainnya slow but sure, soalnya motifnya masih blur parah—antara cuma mau nyulik tapi kebablasan, atau dari awal emang udah skenario buat dibunuh. Parahnya lagi, pelaku kayaknya dapet “order” beda-beda, jadi ceritanya makin susah di-unwrap. Jadi wajar kalau Polri lagi mode detective cross-check dulu, biar nggak ke-prank sama alibi dan drama ala tersangka.

Feed Update

Presiden Prabowo Silaturahmi dengan Eks Pejuang Timor-Timur

astakom.com, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto hari ini bersilaturahmi dengan para eks pejuang Timor-Timur. Pertemuan tersebut,...

Mensesneg: Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

astakom.com, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melarang wakil menteri (wamen) merangkap jabatan, termasuk...

Rantis Polisi Lindas Driver Ojol Usai Demo, Istana Minta Atensi Khusus

astakom.com, Jakarta – Insiden tragis terjadi usai aksi demo yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, hari ini, Kamis (28/8), di mana kendaraan taktis...

Kementerian Haji dan Umrah Segera Dibentuk, Menterinya Tunggu Restu Presiden

astakom.com, Jakarta – Pemerintah tengah mempercepat proses pembentukan Kementerian Haji dan Umrah setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) Haji dan Umrah resmi disahkan dalam Rapat Paripurna...

Terkini

Viral

Videos

00:02:09

Menlu Sugiono Melepas Bantuan Gempa Myanmar

00:03:02
00:03:10