Kamis, 9 Okt 2025
Kamis, 9 Oktober 2025

Macan Tutul Jawa: Satwa Endemik Indonesia yang Terancam Punah

astakom.com, Jakartamacan tutul Jawa ( Panthera Pardus Melas ) merupakan salah satu satwa endemik Indonesia yang kini berstatus langka dan dilindungi. Populasinya semakin menurun akibat penyempitan habitat dan fragmentasi hutan di Pulau Jawa.

Macan tutul Jawa dikenal dengan dua variasi warna, yakni bulu terang dengan corak tutul hitam dan bulu gelap yang disebut macan kumbang. Meski berbeda tampilan, keduanya berasal dari spesies yang sama. Warna gelap pada macan kumbang disebabkan oleh kondisi melanisme, yaitu mutasi genetik yang membuat produksi melanin berlebihan.

Status Perlindungan

Pemerintah menetapkan macan tutul Jawa sebagai satwa prioritas nasional yang dilindungi. Perlindungan ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Selain itu, satwa ini dilarang diperdagangkan secara internasional dalam bentuk apa pun.

Sebaran dan Populasi

Berdasarkan laporan Java-Wide Leopard Survey 2024 dari kementerian kehutanan, macan tutul Jawa saat ini tersebar di 29 petak habitat, sebagian besar berada di kawasan taman nasional. Namun, habitat tersebut berukuran relatif kecil dan terisolasi. Populasi satwa ini diduga terus menyusut dalam dua dekade terakhir.

Macan tutul Jawa dapat ditemukan di Pulau Jawa, Kangean, Nusa Kambangan, dan Pulau Sempu. Meski demikian, penyebaran mereka semakin terbatas akibat hilangnya kawasan hutan.

Peran Ekologis

Sebagai predator puncak, macan tutul Jawa berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Satwa ini membantu mengendalikan populasi hewan mangsa di level trofik lebih rendah. Jika predator puncak hilang, satwa mangsa berpotensi mengalami ledakan populasi yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

Upaya Konservasi

Macan tutul Jawa kini menjadi perhatian dalam upaya konservasi nasional. Keberadaan mereka tidak hanya penting bagi kelestarian biodiversitas, tetapi juga menjaga stabilitas ekosistem hutan di Pulau Jawa.

Gen Z Takeaway

Macan tutul Jawa itu bukan cuma hewan keren dengan “skin” beda (tutul & kumbang), tapi juga predator puncak yang jadi kunci keseimbangan ekosistem. Sayangnya, populasinya makin tipis gara-gara habitat makin sempit. Jadi, kalau kita cuek, ekosistem bisa chaos.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Anak Indonesia Berprestasi di Ajang Robotik Internasional Malaysia

astakom.com, Kuala Lumpur — Senyum sumringah itu tak pernah lepas dari wajah mungil Ibra Haziq Hamizan. Seorang anak berusia 7 tahun ini baru saja...

Review GadgetIn: iPhone 17 Pro Bawa Desain Baru dan Kamera Zoom Canggih

astakom.com, Jakarta - Antusiasme pecinta gadget di Indonesia kembali meningkat setelah kanal teknologi populer, GadgetIn, merilis video unboxing sekaligus review awal iPhone 17 dan...

Apresiasi Techno Fest Turki 2025, Menperin: Bangkitkan Semangat Anak Muda atas Sains, Teknologi dan Industri

astakom.com, Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan festival teknologi berskala internasional yang menampilkan kemajuan teknologi Turki....

Apple Resmi Luncurkan iPhone Terbaru, Tipe 17 Air Jadi Sorotan Utama

astakom.com, Jakarta - Apple kembali mencuri perhatian dunia teknologi dengan meluncurkan seri terbaru iPhone 17 pada 9 September 2025. Peluncuran ini menegaskan posisi Apple...

Satelit Terbesar di Asia Tenggara N5: Dari Bumi ke Langit, Demi Indonesia yang Terkoneksi

astakom.com, Jakarta – Tepat pukul 08.56 WIB, 12 September 2025, Indonesia kembali mencatatkan sejarah. Satelit Nusantara Lima (N5) resmi meluncur dari Cape Canaveral, Florida,...

Google Gemini 2.5 Flash Image Bikin Tren Action Figure AI Meledak di Medsos

astakom.com, Jakarta - Media sosial belakangan ini ramai dipenuhi dengan tren baru: action figure digital buatan AI. Banyak kreator memamerkan figur miniatur hiper-realistis yang...

Viral