astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menyampaikan diaspora Indonesia dan talenta kreatif adalah senjata bagi bangsa untuk memenangi persaingan di tengah gempuran disruptif teknologi seperti AI dan Web3.
Hal ini disampaikan dalam sebuah talkshow “Future-Ready Talent in the Age of Digital Disruption” pada Global Human Capital (GHC) Summit 2025 di Jakarta, Selasa (26/8).
“Di era disrupsi digital yang ditandai oleh AI, blockchain, Web3, dan platform global, kita tidak boleh melihat ini sebagai ancaman. Justru inilah peluang besar. Talenta ekonomi kreatif adalah kunci agar Indonesia bisa kompetitif dan bahkan memimpin di panggung dunia,” ujar Wamen Ekraf, dalam keterangannya dikutip astakom.com, Rabu (27/8).
Irene Umar mennegaskan bahwa kekuatan terbesar Indonesia ada pada budaya, kreativitas, dan talenta manusianya, yang menjadikan ekonomi kreatif tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga berperan sebagai soft power bangsa di mata dunia.
Wamen Ekraf juga menekankan peran strategis diaspora Indonesia untuk membuka akses pasar internasional, membangun jejaring global, sekaligus menjadi mentor dan kolaborator bagi talenta lokal.
Acara ini merupakan bagian dari Global Human Capital (GHC) Summit 2025, sebuah forum internasional yang mempertemukan pemimpin pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas untuk membahas masa depan pengembangan sumber daya manusia.
Sementara Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Rahayu Saraswati, yang juga menjadi narasumber dalam diskusi ini menekankan pentingnya membangun ekosistem yang mendukung talenta muda Indonesia agar dapat berkembang menghadapi tantangan era digital.
“Indonesia memiliki bonus demografi yang luar biasa. Jika generasi muda kita dipersiapkan dengan baik, mereka bukan hanya akan menjadi penonton, tetapi pemain utama dalam transformasi digital dan ekonomi kreatif global,” ungkap Rahayu Saraswati.
Melalui kolaborasi hexahelix – yang meliputi pemerintah, industri, akademisi, komunitas, media, dan diaspora – Kementerian Ekraf berkomitmen memperkuat kapasitas talenta nasional.
Dengan langkah konkret berupa pendidikan, inkubasi, serta kebijakan pendukung, Kementerian Ekraf optimistis Indonesia mampu menjadikan disrupsi digital sebagai peluang inovasi menuju daya saing global dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Gen Z Takeaway
Dalam sebuah Talkshow bertajuk talkshow “Future-Ready Talent in the Age of Digital Disruption” pada Global Human Capital (GHC) Summit 2025 di Jakarta, Ibu Wamen Ekonomi Kreatif, Irene Umar bilang era disruptif teknologi digital, diaspora Indonesia dan talenta kreatif adalah senjata bagi bangsa untuk menangi persaingan.
Era disrupsi digital itu ya kaya sekarang ini, banyak orang pakai AI, blockchain, Web3, dan platform global. Intinya, orang muda kaya kalian inilah kunci kemajuan Indonesia.