astakom.com, Jakarta – Sektor perbankan menjadi primadona di awal pekan ini setelah Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu memutuskan memangkas suku bunga acuan menjadi 5 persen.
Kebijakan moneter tersebut dinilai menjadi katalis positif bagi saham-saham perbankan, yang kompak bergerak menguat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perbankan Masih Jadi Rekomendasi
MNC Sekuritas merekomendasikan empat saham untuk perdagangan hari ini, dua di antaranya berasal dari sektor finansial yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).
Saham ARTO tercatat menguat 3,62 persen ke level Rp 2.290 per saham, disertai munculnya volume pembelian yang cukup signifikan. Berdasarkan analisis teknikal, posisi ARTO saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [iii].
Rekomendasi MNC Sekuritas untuk ARTO adalah Buy on Weakness pada rentang Rp 2.190–Rp 2.250 dengan target harga Rp 2.370 dan Rp 2.540. Adapun level stop loss disarankan berada di bawah Rp 2.100.
Sementara itu, saham BBYB naik lebih tajam yakni 9,36% ke level Rp 374. Kenaikan ini juga dibarengi dengan volume pembelian yang meningkat. Saat ini, posisi BBYB diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave 3.
Untuk BBYB, rekomendasi teknikal yang diberikan adalah Buy on Weakness pada rentang Rp 340–Rp 366 dengan target harga Rp 402 dan Rp 424. Sedangkan level stop loss ditetapkan di bawah Rp 314.
Bank BUMN Kompak Hijau
Selain saham digital bank, jajaran bank BUMN juga kompak menguat pada perdagangan Senin kemarin (25/8), yang dipimpin PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Perbankan yang dikenal dekat dengan wong cilik itu memimpin penguatan dengan ditutup di harga Rp 4.210 per saham, naik 2,68 persen dibandingkan akhir pekan lalu.
Saham perbankan pelat merah berkode saham BBRI itu bahkan sempat menyentuh level tertinggi Rp 4.270 per saham pada sesi pertama perdagangan.
Tak hanya BBRI, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menguat 1,37 persen ke level Rp 4.450 per saham. Sejak awal perdagangan, saham BBNI langsung melesat hingga menyentuh level tertinggi Rp 4.520 sebelum akhirnya terkoreksi ke Rp 4.440 dan ditutup di Rp 4.450.
Kemudian PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turut mencatatkan kenaikan sebesar 1,23 persen menjadi Rp 4.950 per saham.
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami penguatan paling tipis dibanding big banks lainnya. Saham bank swasta terbesar ini hanya naik terbatas 0,3 persen ke level Rp 8.475 per saham.
Proyeksi IHSG Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (25/8) ditutup menguat 0,87 persen ke posisi 7.926,91. Tren positif ini berpotensi berlanjut pada perdagangan hari ini, Selasa (26/8).
Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, dalam risetnya menilai IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave 1 dari wave (3).
“Masih terdapat ruang IHSG menguat menguji 8.025–8.102, tetapi tetap cermati akan adanya koreksi jangka pendek ke rentang 7.815–7.831,” tulis Herditya dalam riset Daily Scope, dikutip astakom.com, Selasa (25/8).
Dengan sentimen positif dari kebijakan suku bunga BI serta menguatnya saham-saham perbankan, pelaku pasar optimistis IHSG berpeluang melanjutkan tren penguatan menuju level psikologis 8.000.