astakom.com, Kuansing – Sorak sorai membahana di Tepian Narosa, Teluk Kuantan. Jalur andalan Kuansing, Bintang Emas Cahaya Intan, berhasil merebut gelar juara pertama pada Festival Pacu Jalur Tradisional Even Nasional 2025.
Melansir Mediacenter Riau, kemenangan ini bukan sekadar piala, tapi sebuah sejarah yang terukir manis. Pasalnya, sejak desa mereka memiliki jalur, inilah kali pertama Desa Tanjung, Hulu Kuantan, menjadi jawara di Tepian Narosa.
Di babak final Bintang Emas Cahaya Intan tampil maksimal berpacu di lintas kiri, dengan mudah mendominasi perlawanan dari jalur pendatang baru, Tuah Datuak Keramat Imbang di Alam dari Petalongan, Indragiri Hulu (Inhu).
Sejak baling-baling bambu dilepas, haluan Bintang Emas Cahaya Intan langsung menyodok ke depan, memimpin jalannya pertandingan.
Keunggulan Bintang Emas Cahaya Intan semakin terlihat jelas saat memasuki pancang pemisah kedua. Perlahan tapi pasti, haluan mereka menjauh dari sang rival.
Aksi sang Timbo Ruang (pemberi semangat/aba-aba yang berdiri di tengah perahu/jalur), Hardianto Manik, yang juga Ketua Persatuan Batak Kuansing, menambah semangat timnya. Ia tampil dengan kostum lengkap polisi, dibalut tanjak dan kain salempang kuning, sambil mengibarkan bendera Merah Putih.
Aksi ini disambut sorak sorai penonton di sepanjang arena. Bintang Emas Cahaya Intan akhirnya melaju jauh di depan dan menyentuh garis finis dengan keunggulan telak.
Kemenangan ini menempatkan Tuah Datuak Keramat Imbang di Alam di posisi kedua. Sementara itu, Panglimo Rimbo Piako dari Pekan Heran, Inhu, berhasil meraih juara ketiga, dan Buaya Danau dari Bandar Alai Kuantan Tengah menempati peringkat keempat.
Hasil ini pun ditutup dengan ucapan selamat dari komentator Darwis Dt, “Akhirnya, penantian puluhan tahun Bintang Emas Cahaya Intan untuk juara di Tepian Narosa Teluk Kuantan,” ucapnya.
Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, yang hadir langsung dari hari pertama hingga babak final, turut memberikan imbauan penting. Dari tribun utama, ia mengingatkan seluruh pendukung untuk menjaga ketertiban dan sportivitas.
“Ini adalah perlombaan budaya orang Kuansing. Mari kita hormati adat dan hasil pertandingan,” tegasnya, dikutip astakom.com dari Mediacenter Riau, Senin (25/8).
Suhardiman Amby menegaskan bahwa Festival Pacu Jalur lebih mengedepankan nilai persaudaraan dan gotong royong. Ia berharap, seluruh pendukung, baik yang menang maupun kalah, bisa menerima hasil dengan lapang dada. Dengan begitu, nilai-nilai luhur budaya pacu jalur akan tetap terjaga.
Berikut adalah daftar juara selengkapnya:
1. Bintang Emas Cahaya Intan PBK Kuansing 2023 dari Desa Tanjung, Hulu Kuantan/Kuansing
2. Tuah Datuak Keramat Imbang di Alam dari Petalongan, Pasir Penyu/Inhu
3. Panglimo Rimbo Piako dari Pekan Heran, Rengat Barat/Kuansing
4. Buayo Danau dari Bandar Alai Kari, Kuantan Tengah/Kuansing
5. Singa Ngarai dari Kalimanting Siberakun, Benai/Kuansing
6. Nago Sati Paboun dari Pebaun Hulu, Kuantan Mudik/Kuansing
7. Untung Bertuah dari Danau Baru, Rengat Barat/Inhu
8. Ghajo Siluman Sungai Tonam dari Pulau Sipan, Inuman/Kuansing
9. Limbago Sati Rantau Kuantan dari Kopah, Kuantan Tengah/Kuansing
10. Samurai Jopang Bukik Tantunggang dari Pulau Kedundung, Kuantan Tengah/Kuansing
11. Panglima Tasik Indang Bunian dari Kampung Pulau, Rengat/Kuansing
12. Toduang Biso Rimbo Piako dari Pebaun Hilir, Kuantan Mudik/Kuansing
13. Tuah Kalajengking Indragiri 2024 dari Danau Baru, Rengat/Inhu
14. Sang Ratu Helmina dari Koto Kombu, Hulu Kuantan/Inhu
15. Pulau Betuah dari Tambak, Rengat/Inhu