astakom.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus mempercepat digitalisasi sistem pembayaran demi mendukung perekonomian nasional yang sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu fokus utama BI adalah perluasan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) hingga ke level global.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, pemanfaatan QRIS kini tidak hanya terbatas di dalam negeri, melainkan juga mulai diterapkan di sejumlah negara.
Bahkan, Perry menyebut QRIS akan bisa dipakai di China dan Arab Saudi untuk mempermuda para jemaah haji maupun umrah dalam melakukan transaksi.
“Kami juga coba di China dan Saudi Arabia untuk mendukung juga QRIS untuk jemaah haji dan umroh,” ujar Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip astakom.com, Jumat (22/8).
Selain itu, Perry menegaskan bahwa Indonesia telah melakukan integrasi QRIS lintas negara di kawasan Asia. Dengan begitu, masyarakat Indonesia bisa melakukan transaksi lebih mudah ketika bepergian ke luar negeri.
“QRIS dipakai di Singapura, Malaysia, Thailand, sekarang juga sudah bisa dipakai ke Jepang,” sebut Perry.
57 Juta Pengguna QRIS
Perry menjelaskan, adopsi QRIS di dalam negeri juga terus meningkat. Hingga saat ini, tercatat 57 juta pengguna aktif serta 40 juta merchant, sebagian besar berasal dari sektor UMKM.
“QRIS sudah dipakai 57 juta pengguna dan 40 juta merchant, terutama merchant untuk UMKM,” tutupnya.
Dengan perluasan penggunaan QRIS ini, BI optimistis digitalisasi pembayaran akan memperkuat daya saing UMKM, mendukung inklusi keuangan, serta membuka jalan bagi integrasi sistem pembayaran Indonesia dengan ekosistem global.