astakom.com, Jakarta – PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) mengumumkan rencana penerbitan surat utang wajib konversi berupa Obligasi Wajib Konversi (OWK).
OWK dari emiten PACK yang nantinya akan dikonversi menjadi saham baru hingga 35 miliar lembar ini, akan ditawarkan melalui mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Manajemen PACK menegaskan, bahwa langkah strategis ini masih menunggu restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 25 September 2025.
“Ketentuan-ketentuan PMHMETD, termasuk rasio HMETD, harga pelaksanaan, jumlah saham baru yang dikeluarkan dalam PMHMETD, serta nilai emisi akan diungkapkan dalam prospektus yang diterbitkan dalam rangka PMHMETD,” jelas manajemen dalam prospektus, dikutip astakom.com, kamis (21/8).
Dana hasil rights issue PACK akan difokuskan untuk melunasi transaksi pembelian dua entitas strategis. Pertama, pelunasan pembelian 240 lembar saham atau setara dengan 30 persen modal ditempatkan dan disetor pada PT Konutara Sejati senilai USD68,7 juta.
Kedua, pembelian 276 lembar saham atau 34,5 persen modal ditempatkan dan disetor pada PT Karyatama Konawe Utara sebesar USD100,08 juta.
Sebagai pengendali, PT Eco Energi Perkasa akan bertindak sebagai pembeli siaga untuk menjamin pembelian sisa saham maupun efek ekuitas yang tidak dilaksanakan pemegang saham. Dengan demikian, aksi korporasi PACK ini dipastikan akan tetap berjalan sesuai rencana.
Manajemen PACK optimistis langkah rights issue ini akan memperkuat fundamental keuangan perusahaan. “Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD yang akan diperoleh, maka persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham-saham Perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya sekitar 95,58 persen,” terang manajemen.
Aksi ini juga diharapkan meningkatkan partisipasi pemegang saham dalam mendukung strategi pertumbuhan PT Abadi Nusantara Hijau Investama di sektor investasi dan energi hijau.