astakom.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan bahwa data ekonomi yang akurat, independen, dan berstandar internasional merupakan kunci dalam penyusunan kebijakan yang tepat sasaran.
Hal itu ditegaskan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam forum diskusi “Tea Time Talk: Menyelami Pertumbuhan Ekonomi” yang digelar di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (19/8).
Amalia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2025 tercatat sebesar 5,12 persen. Angka ini tidak hanya mencerminkan ketahanan ekonomi nasional, tetapi juga menjadi bahan penting dalam proses perencanaan pembangunan.
“Data realisasi dan pertumbuhan ekonomi merupakan data yang penting dalam proses perencanaan dan pembuatan kebijakan baik dari sisi pemerintah maupun swasta,” ujar Amalia dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Rabu (20/8).
Kinerja BPS dalam penyediaan data berkualitas, lanjut dia, merupakan salah satu kunci dari pembuatan kebijakan berbasis bukti yang dilakukan pemerintah.
Menurut Amalia, BPS terus menjunjung prinsip transparansi dan indepensi dalam menyajikan data yang akuntabel..Dengan demikian, setiap pihak yang berkepentingan, baik pemerintah, swasta, maupun akademisi, dapat menggunakan data tersebut sebagai rujukan objektif dalam perencanaan.
“BPS terus menjunjung prinsip keterbukaan, independensi, dan standar internasional dalam penyusunan data,” tegas Amalia.
Sementara itu, Kementerian PPN/Bappenas dalam forum yang sama juga menegaskan komitmennya untuk mendorong transparansi dan dialog konstruktif lintas pihak.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada periode RPJMN 2025–2029 bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan misi bersama seluruh elemen bangsa.
“Pertumbuhan menuju 8 persen bukan hanya sasaran pemerintah, melainkan sasaran bersama yang memerlukan kolaborasi, termasuk dari lembaga think tank, akademisi, dan swasta,” ujar Rachmat dalam keterangannya, dikutip astakom.com, Rabu (20/8).
Untuk mencapainya, menurut Rachmat, dibutuhkan analisis data, kajian, serta masukan inovasi kebijakan yang relevan, objektif, kritis, dan membangun. Sehingga pencapaian target tersebut benar-benar menjadi manifestasi dari transformasi menuju Indonesia Emas 2045