astakom.com, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat berjalan dengan baik, sejak resmi beroperasi pada 14 Juli 2025 lalu. Menurutnya, implementasi program Sekolah Rakyat telah sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu sebagaimana disampaikan Mensos Saifullah, atau yang akrab disapa Gus Ipul saat membuka pembekalan bagi 970 guru dan 55 kepala sekolah di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Selasa (19/8).
Di hadapan para peserta, Mensos menyebut Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan sekaligus menyiapkan generasi penerus yang siap mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
“Presiden ingin memuliakan mereka, mengafirmasi mereka, membela mereka dengan kebijakan-kebijakan yang bisa membuat mereka lebih berdaya dan nanti ikut berkontribusi dalam Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Mensos menyampaikan, bahwa Sekolah Rakyat hadir untuk lebih dari tiga juta anak Indonesia usia sekolah yang belum mengenyam pendidikan, baik karena belum sekolah, putus sekolah, maupun berpotensi putus sekolah.
“Kita ingin menyentuh lapisan paling bawah, yang selama ini tidak terdengar suaranya,” tegasnya.
Menurutnya, Sekolah Rakyat membuka peluang pendidikan lebih luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang kehilangan harapan akibat keterbatasan ekonomi. “Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan lahir pemungkin-pemungkin baru. Anak-anak kini kembali berani bermimpi,” kata Saifullah.
Perluasan Sekolah Rakyat
Hingga Agustus 2025, tercatat sudah ada 100 titik Sekolah Rakyat tahap pertama yang beroperasi. Pada September, jumlah itu akan bertambah 65 titik, sehingga total 165 Sekolah Rakyat ditargetkan berjalan tahun ini dengan kapasitas 641 rombongan belajar atau 15.895 siswa.
Adapun pada tahun depan, Presiden Prabowo menargetkan pembentukan sekolah rakyat akan terus bertambah setiap tahunnya, dengan kelipatan 100 unit ke depan hingga mencapai 300 sekolah rakyat yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
“Setidaknya 300 Sekolah Rakyat akan kami bangun, agar anak-anak seperti Naila bisa punya harapan; agar anak dari keluarga tidak mampu, bisa menjadi mampu. Anak-anak di Sekolah Rakyat ada di desil 1 dan desil 2,” paparnya dalam pidato Kenegaraannya, Jumat (15/8).
Untuk mendukung upaya perluasan ini, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan mengalokasikan anggaran Sekolah Rakyat (SR) sebesar Rp24,9 triliun dalam RAPBN 2026. Angka ini melonjak hingga 255,71 persen dari alokasi anggaran di tahun ini, yang hanya sebesar Rp7 triliun.
Secara keseluruhan, dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2026, anggaran pendidikan ditetapkan pemerintah sebesar Rp 757,8 triliun. Angka ini naik 4,63 persen dibandingkan anggaran pendidikan di tahun 2024 yang sebesar Rp724,3 triliun.