Minggu, 5 Okt 2025
Minggu, 5 Oktober 2025

DPR Bahas RUU APBN 2026 di Sidang Paripurna Hari Ini

astakom.com, Jakarta – DPR RI bakal menggelar Rapat Paripurna Masa Persidangan I tahun 2025-2026 pada hari ini Selasa (19/8). Salah satunya membahas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2026.

Berdasarkan surat undangan Nomor B/1779/AG.01.01/8/2025, fraksi-fraksi akan menyampaikan pandangan umumnya terhadap RUU APBN 2026 yang telah disampaikan Presiden Prabowo Subianto.

“Pertama, pandangan umum fraksi-fraksi atas RUU tentang APBN tahun anggaran 2026,” bunyi surat tersebut tertanggal 14 Agustus 2025 tersebut, dikutip astakom.com, Selasa (19/8).

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah mengungkapkan struktur APBN 2026 saat pidato penyampaian RUU APBN 2026 beserta Nota Keuangan di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Jakarta, pada Jumat (15/8) lalu.

Dalam paparannya, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa arsitektur APBN 2026 dirancang dengan Belanja Negara sebesar Rp3.786,5 triliun, Pendapatan Negara Rp3.147,7 triliun, dan defisit senilai Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Pemerintah yang saya pimpin berjanji di hadapan majelis ini kami akan terus melaksanakan efisiensi sehingga defisit ini kita ingin tekankan sekecil mungkin,” kata Prabowo.

APBN Tanpa Defisit
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo turut menyampaikan keinginan kuatnya untuk membalikkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke posisi positif atau surplus pada tahun anggaran 2027-2028.

Dengan kata lain, Prabowo ingin agar APBN pada tahun 2027-2028 dirancang tanpa defisit.

“Harapan saya adalah cita-cita saya, untuk suatu saat apakah dalam 2027, atau 2028, saya ingin berdiri di depan majelis ini di podium ini menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisit sama sekali,” ucapnya penuh keyakinan.

Untuk mencapai itu, Kepala Negara menegaskan pemerintah akan mengembangkan pembiayaan yang lebih kreatif dan inovatif, sehingga sejumlah Program Pemerintah dapat terus berjalan, tanpa harus mengandalkan APBN.

APBN, menurutnya, harus didesain fleksibel agar adaptif dan responsif meredam guncangan. Oleh karena itu, APBN perlu dijaga sehat kredibel melalui optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja serta inovasi pembiayaan.

Ikuti perkembangan berita terkini ASTAKOM di GOOGLE NEWS

Feed Update

Perkuat Kedaulatan Papua, Kemenko Polkam Matangkan Pembangunan PLBN di Pegunungan Bintang

astakom.com, Bogor – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) menegaskan komitmennya untuk memperkuat kawasan perbatasan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan,...

Menkeu Janji ke Pemda: Kalau Ekonomi Daerah Bagus, Anggaran TKD Naik

astakom.com, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta pemerintah daerah (pemda) untuk memaksimalkan penyerapan anggaran transfer ke daerah (TKD) sebagai penggerak roda perekonomian...

IHSG Ditutup Menguat Sambut Akhir Pekan

Jakarta, astakom.com – Kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan capaian positif pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (3/10). Seolah menyambut datangnya akhir pekan, Indeks Harga...

Digitalisasi Bansos Diuji Coba, Mensos Janjikan Penyaluran Lebih Transparan

astakom.com, Banyuwangi – Pemerintah mulai menguji coba sistem digitalisasi bantuan sosial (bansos) melalui Portal Perlindungan Sosial (Perlinsos) di Banyuwangi. Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau...

BPHTB dan PBG Dihapus, Gen Z Bakal Makin Mudah Punya Rumah

astakom.com, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan pemerintah telah mengambil langkah penting untuk memudahkan generasi muda, khususnya Gen Z dalam memiliki...

Menkeu Purbaya Punya Cara Baru Tertibkan Produsen Rokok Ilegal

astakom.com, Surabaya - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah menolak mengambil langkah pemusnahan rokok ilegal di sentra produksi, seperti di Jawa Timur. Sebagai...

Viral