astakom.com, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana melaporkan implementasi program makan bergizi gratis (MBG) saat ini telah menyentuh lebih dari 15 juta penerima manfaat.
Dia pun meyakini, implementasi MBG akan menyentuh 20 juta penerima manfaat dalam waktu dekat, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Saya ingin menyampaikan terkait progres makan bergizi gratis. Penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta, dan insya Allah akan mendekati angka 20 juta,” ujar Dadan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/8) dikutip astakom.com.
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo telah menargetkan program MBG dapat menjangkau 20 juta penerima manfaat, sebelum perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 RI pada 17 Agustus 2025.
Target ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Poltik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan saat menyampaikan komitmen penuh pemerintah dalam mengawal program yang menjadi fondasi ketahanan gizi nasional tersebut.
“Presiden menargetkan program ini menjangkau 20 juta penerima manfaat sebelum 17 Agustus 2025, dan mencapai 82,9 juta penerima di akhir tahun,” ujarnya Menko Budi Gunawan, Senin (4/8).
Dadan pun yakin, target tersebut akan tercapai dalam waktu dekat ini, mengingat upaya-upaya akselerasi yang dilakukan pihaknya dalam beberapa waktu terakhir.
“Jadi kalau tersisa beberapa hari ini insya Allah akan tercapai. Insya Allah, insya Allah akan tercapai mendekati 20 juta,” ujarnya dengan nada yakin.
Adapun saat ini, Dadan menyebut sudah ada 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur MBG yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia, yang mencakup 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan.
Nantinya, ada 14.000 SPPG yang akan beroperasi. Belasan ribu SPPG tersebut merupakan kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Kepolisian, hingga ormas-ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan lainnya.
“Ya, jadi semuanya membangun sendiri. Dan kalau dihitung dengan uang apa yang mereka sudah lakukan itu, satu satuan layanan itu membutuhkan kurang lebih antara 1,5 sampai 2 miliar,” ujar Dadan.
MBG Gerakkan Roda Perekonomian Nasional
Dia pun mengklaim, bahwa program unggulan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto ini telah berkontribusi besar dalam menggerakkan perekonomian nasional, dimana perputaran uang di masyarakat sudah hampir Rp28 triliun.
“Jadi uang yang sudah beredar di masyarakat ini sudah triliun ya, sudah hampir Rp28 triliun. Dan itu adalah bukan uang APBN, tetapi uang kemitraan,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, bahwa perputaran uang tersebut meliputi pembelian bahan bangunan untuk membangun SPPG, yang pada dasarnya merupakan uang dari para mitra. Sementara anggaran dari APBN difokuskan untuk intervensi gizi.
“Jadi MBG sendiri sampai sekarang baru menyerap 8,2 triliun yang difokuskan hanya untuk memberi intervensi gizi. Sementara satuan pelayanannya merupakan bangunan yang dibangun oleh para kemitraan. Jadi secara total memang uang yang beredar di masyarakat cukup besar,” pungkasnya.