Minggu, 28 Sep 2025
Minggu, 28 September 2025

Wamen Ekraf Tegaskan Tak Danai Film Animasi Merah Putih

astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pendanaan maupun produksi film animasi Merah Putih: One for All. Film yang diproduksi Perfiki Kreasindo tersebut saat ini ramai menjadi sorotan warganet.

Irene menjelaskan bahwa keterlibatan kementeriannya hanya sebatas menerima audiensi dari tim produksi beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, ia mengaku memberikan masukan, namun tidak ada dukungan anggaran atau fasilitas promosi.

“Audiensi itu bentuk dukungan moral pemerintah kepada pelaku kreatif. Tapi kami tidak memberikan bantuan finansial dan tidak menyediakan fasilitas promosi,” tulis Irene di akun Instagram pribadinya @irene.umar, dikutip astakom.com, Selasa (12/8).

Film Merah Putih: One for All menjadi perbincangan setelah poster dan trailernya dirilis di media sosial. Dengan biaya produksi sekitar Rp6,7 miliar, film ini mengusung tema kebangsaan dan menampilkan delapan karakter anak-anak dengan latar bendera Merah Putih.

Di poster juga terpampang logo HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Diproduseri Toto Soegriwo dengan dukungan Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, film ini digarap sutradara sekaligus penulis naskah Endiarto dan Bintang Takari. Perfiki Kreasindo mengklaimnya sebagai film animasi anak Indonesia pertama bertema kebangsaan.

Namun, tidak semua tanggapan publik bernada positif. Seperti diberitakan sebelumnya oleh astakom.com, sutradara Hanung Bramantyo menjadi salah satu pihak yang mengkritik. Ia mempertanyakan bagaimana film ini bisa mendapatkan jadwal tayang di tengah antrean ratusan film Indonesia lainnya.

“Kok bisa dapat tanggal tayang di tengah 200 judul film Indonesia yang antre?” tulis Hanung di akun Instagram @hanungbramantyo, Minggu (10/8).

Hanung juga menyoroti kualitas trailer yang dinilai di bawah standar industri film animasi. Menurutnya, penonton bisa saja menolak menonton jika kualitas tersebut dipertahankan.

Ia membandingkan bahwa bujet produksi animasi umumnya berada di kisaran Rp30–40 miliar, di luar biaya promosi, jauh di atas angka Rp6,7 miliar yang digunakan untuk Merah Putih: One for All.

Kontroversi ini membuat film Merah Putih: One for All terus dibicarakan, bahkan sebelum resmi dirilis di layar lebar.

Feed Update

Trailer Baru Avatar: Fire and Ash Dirilis, akan Tayang Desember 2025

astakom.com, Jakarta - 20th Century Studios resmi merilis trailer terbaru film Avatar: Fire and Ash, seri ketiga garapan James Cameron yang dijadwalkan tayang pada...

Film Pangku Karya Reza Rahadian Sabet 4 Penghargaan di Busan 2025

astakom.com, Jakarta - Busan International Film Festival (BIFF) 2025 menjadi panggung bersejarah bagi Reza Rahadian. Aktor papan atas Indonesia itu berhasil membuktikan kapasitasnya sebagai...

Heboh! Tasya Farasya Hanya Gugat Nafkah Rp100 dari Sang Mantan

astakom.com, Jakarta - Proses perceraian Tasya Farasya dengan Ahmad Assegaf memasuki babak baru. Dalam sidang perdana yang digelar di pengadilan, keduanya gagal menemukan jalan...

Marvel Zombies: Serial Animasi Superhero di Dunia Zombi yang Gelap dan Brutal

astakom.com, Jakarta - Serial animasi Marvel Zombies hadir sebagai adaptasi gelap dari jagat superhero, mengambil premis ekstrim: apa jadinya bila wabah zombi menimpa para...

Dua Lipa Pecat Manajer Usai Kontroversi Pro Palestina, Ini Faktanya

astakom.com, Jakarta - Penyanyi internasional Dua Lipa kembali menjadi sorotan usai kabar dirinya memecat manajernya, David Levy, mencuat ke publik. Isu ini ramai dibicarakan...

Film Live-Action Sakamoto Days Tayang Tahun 2026, Ren Meguro Jadi Pemeran Utama

astakom.com, Jakarta - Film live-action Sakamoto Days akhirnya resmi diumumkan dan langsung mencuri perhatian penggemar. Proyek adaptasi manga populer karya Yuto Suzuki ini merilis visual...

Viral

Videos