astakom.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan anugerah jenderal kehormatan dan kenaikan pangkat kehormatan kepada sejumlah purnawirawan TNI.
Kepala Negara menyerahkan anugerah itu dalam acara ’Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer’, di Lapangan Suparlan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu, (10/8) pagi.
Pemberian kenaikan pangkat tersebut merupakan penghargaan atas jasa-jasa yang pernah dilakukan para purnawirawan TNI selama mengabdi sebagai prajurit aktif.
Ada lima tokoh yang mendapat penganugerahan jenderal kehormatan dari bintang tiga menjadi jenderal purnawirawan berbintang empat. Siapa saja mereka? Astakom.com merangkumnya dari berbagai sumber.
- Jenderah TNI Kehormatan (Purn) (KKO) Ali Sadikin
Banyak kalangan lebih mengenal almarhum Letjen TNI (KKO) Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 1966-1977. Sosok legendaris di TNI Angkatan Laut juga dikenal sebagai pemimpin yang berani, inovatif, dan memiliki kontribusi besar bagi Pembangunan ibu kota.
Tak heran jika orang mengenal Bang Ali (panggilan akrab Ali Sadikin) sebagai tokoh militer sekaligus birokrat. Sikapnya yang tegas membuat Bang Ali disegani baik kalangan prajurit maupun masyarakat.
Pria kelahiran Sumedang 7 Juli 1927 ini, memulai karir militernya di Korps Komando Operasi (KKO), cikal bakal Korps Marinir TNI AL. Bang Ali dilantik sebagai Gubernur Jakarta oleh Presiden Pertama RI, Soekarno.
Penganugerahan Jenderal Kehormatan darioleh Prabowo, diberikan secara simbolis dan diwakili oleh putra almarhum, Boy Sadikin.
- Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Yunus Yosfiah
Pemilik nama lengkap Muhammad Yunus Yosfiah, lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, pada 7 Agustus 1944. Letjen TNI (Purn) Yunus Yosfiah memulai karir militernya setelah lulus Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1965.
Sejak bergabung dengan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), dari Komandan Peleton Grup 2 hingga Komandan Batalyon Infanteri 744, Yunus dikenal selalu berhasil dalam penugasan operasi selama perjalanan karir militernya.
Aksi Batalyon 744 yang terkenal Adalah mereka berhasil menembak Nicolao Dos Reis Lobato, Presiden Frente Revolucionaria de Timor Leste Independente atau Fretilin pada 1978.
Selain itu, Yunus juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Sriwijaya, kemudian Komandan Sesko ABRI, dan Kepala Staf Sosial Politik ABRI. Dalam pemerintahan, Yunus Yosfiah terakhir menjabat sebagai Menteri Penerangan era Presiden BJ Habibie.
- Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 30 Oktober 1952. Sjafrie menempuh Pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), lulus pada 1974 bersama Presiden Prabowo. Ia juga pernah mengenyam pendidikan di bidang bisnis hingga meraih gelar MBA tahun 1993.
Karier militernya dimulai di lingkungan Baret Merah dengan jabatan sebagai Komandan peleton hingga Komandan Batalyon, maupun Dan Satlak Pengawal Pribadi Presiden RI.
Karirnya berkembang hingga menduduki posisi penting seperti Danrem 061, Kepala Staf kodam Jaya, hingga Panglima Kodam Jaya era 1997-1998, maupun Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Setelah pensiun dari militer sekitar 2010, Sjafrie menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan, lalu Wakil Menteri Pertahanan antara 2010-2014.
Sejak 2019, Sjafrie menjadi Asisten Khusus Menteri Pertahanan di bidang manajemen pertahanan. Pada 2023 Sjafri meneyesaikan studi doktoralnyadi Universitas Pertahanan dengan hasil Summa Cum Laude.
Pada 21 Oktober 2024, Prabowo Subianto melantik Sjafrie sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Merah Putih. Hubungan mereka bersahabat erat sejak masa cadet di Akmil dan berlanjut ke kerja sama professional hingga kini.
Selanjutnya, Letjen TNI (Purn) M. Herindra saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sebelumnya, ia pernah menjadi Wakil Menteri Pertahanan di era Prabowo dan Pangdam III/Siliwangi.
- Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Agus Sutomo
Lahir 25 Agustus 1955 di Blitar, Jawa Timur, Agus menempuh Pendidikan di Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus pada 1978.
Pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI AL sejak November 2009, lalu diangkat menjadi Panglima TNI pada Desember 2010. Agus dikenal memperkuat profesionalisme dan mendorong modernisasi alat utama system persenjataan (Alutsista) TNI.
Selain itu, Agus Sutomo juga pernah menjabat Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan pada periode 2017-2018, serta memimpin Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
- Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Herindra
Muhammad Herindra lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 30 November 1964. Ia menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer tahun 1987 dan meraih predikat terbaik Angkatan (Adhi Makayasa).
Bergabung dengan Kopassus sejak dini, dia memimpin Batalyon Infanteri 812 (unit kontra-teror) dan menjalani berbagai peran di intelijen serta teritorial—termasuk sebagai Kasum TNI, Inspektur Jenderal, hingga pimpinan umum Kopassus.
Karier pemerintahan pasca-pensiun yaitu menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan sejak Desember 2020 hingga Oktober 2024, lalu dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 21 Oktober 2024.
Ia juga menjabat Komisaris Utama PT Len Industri Menerima berbagai tanda jasa—mulai dari Bintang Yudha Dharma, Kartika Eka Paksi, hingga penghargaan asing seperti Royal Order of Sahametrei dari Kamboja.
Pada 10 Agustus 2025, Presiden Prabowo menganugerahi Herindra pangkat kehormatan Jenderal (bintang empat) atas dedikasi panjangnya terhadap TNI dan negara.
Penganugerahan pangkat kehormatan ini merupakan bentuk apresiasi negara atas jasa-jasa para perwira tinggi tersebut dalam mengabdi kepada bangsa, baik saat masih berdinas aktif maupun setelah purna tugas.
Upacara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh jajaran pimpinan TNI, pejabat Kementerian Pertahanan, dan keluarga besar penerima penghargaan.