astakom, Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali membuktikan komitmennya menghadirkan kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, program MBG yang menjadi salah satu prioritas nasional, telah dinikmati oleh lebih dari lima juta rakyat Indonesia.
“Lebih dari 5 juta rakyat Indonesia sudah menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar Sri Mulyani melalui unggahan di akun Instagram resminya @smindrawati, dikutip astakom.com, Sabtu (9/8).
Hingga semester pertama 2025, pemerintah telah merealisasikan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk MBG. Dana tersebut disalurkan melalui 1.863 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum, yang menjangkau masyarakat hingga pelosok daerah.
“Melalui APBN #Uangkita, negara hadir memberikan asupan gizi yang tepat, terutama untuk mereka yang memiliki keterbatasan akses terhadap makanan sehat,” ujar Sri Mulyani.
Seiring berjalannya waktu, target penerima manfaat program yang telah berjalan sejak awal tahun 2025 itu juga ditingkatkan secara signifikan, dari 17,9 juta orang menjadi 82,9 juta orang, yang akan dilayani melalui 30 ribu dapur umum di seluruh Indonesia.
Program ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk membangun generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Melalui MBG, pemerintah tidak hanya mengatasi masalah gizi, tetapi juga menciptakan efek ganda bagi perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan petani dan nelayan lokal, serta perkuatan rantai pasok pangan nasional.
“Makanan bergizi penting untuk meningkatkan kesehatan, mendukung pendidikan, memberdayakan ibu hamil dan menyusui, mengentaskan malnutrisi dan stunting, serta berkontribusi menciptakan lapangan pekerjaan,” tegasnya.
Dengan dukungan penuh APBN, program MBG menjadi bukti nyata bahwa negara hadir bukan sekadar memberi janji, tetapi memberikan solusi nyata demi kesejahteraan rakyat dan masa depan Indonesia yang lebih kuat.
“Prioritas ini yang akan terus kita usung di tahun 2026, demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih sehat dan kuat,” pungkasnya.