Selasa, 23 Sep 2025
Selasa, 23 September 2025

Edukasi Sampah di Sekolah, Setyoko : Perlu Tanamkan Pendidikan Karakter dan Peduli Lingkungan

astakom, Jakarta – Masalah sampah di Ibu Kota seakan tak ada habisnya. Setiap hari, Jakarta memproduksi lebih dari 7.000 ton sampah. Angka fantastis ini membuktikan bahwa persoalan sampah tidak bisa hanya diselesaikan dengan membangun infrastruktur baru atau membuat aturan semata. Kuncinya ada pada perubahan perilaku, terutama generasi muda.

Sayangnya, sebagian besar siswa di sekolah masih belum terbiasa memilah sampah, membuang pada tempatnya, atau memahami siklus hidup sampah plastik. Padahal, tumpukan sampah terbesar di Jakarta justru berasal dari rumah tangga dan lingkungan pemukiman, termasuk sekolah.

Melihat kondisi itu, Komisi D DPRD DKI Jakarta mendorong agar edukasi pengelolaan sampah masuk ke dunia pendidikan. Kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan dianggap penting untuk membentuk budaya bersih sejak dini.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Setyoko, menegaskan bahwa sekolah perlu mengambil peran lebih dalam menanamkan kesadaran lingkungan kepada siswa.

“Di sekolah-sekolah, kurikulum perlu memasukkan pelatihan-pelatihan terkait pengelolaan sampah. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan,” kata Setyoko di Gedung DPRD DKI Jakarta, (6/8).

Bahkan, ia mendorong pengenalan sistem tempat sampah berwarna untuk memudahkan anak-anak memahami pemilahan. “Perlu diajarkan penggunaan tempat sampah berwarna-warni, mungkin bisa dimulai dari sana,” ujarnya.

Menurutnya, jika edukasi sampah menjadi bagian dari keseharian siswa, maka budaya hidup bersih dan sehat bisa terbentuk. Kebiasaan itu bukan hanya berhenti di sekolah, tetapi terbawa ke rumah dan ke masyarakat luas. “Kalau siswa sudah terbiasa di sekolah, maka kebiasaan itu akan terbawa ke rumah,” tutupnya.

Seruan ini ramai diperbincangkan publik karena menyinggung hal yang dekat dengan keseharian: perilaku sederhana membuang sampah pada tempatnya. Banyak warganet mendukung ide menjadikan edukasi sampah sebagai bagian dari kurikulum, dengan harapan generasi baru Jakarta tumbuh sebagai generasi yang lebih peduli lingkungan.

Feed Update

Kemensos Terus Suplai Bantuan ke Nagekeo Selama Masa Tanggap Darurat

astakom.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan suplai bantuan logistik korban banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur...

Rokhmat Ardiyan: Media Harus Jadi Penjaga Demokrasi dan Persatuan Bangsa

astakom.com, Kuningan — Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Partai Gerindra, H. Rokhmat Ardiyan, menegaskan pentingnya peran media dalam menjaga demokrasi dan memperkuat persatuan...

Wamentan Sudaryono Ajak Peternak Manfaatkan Program Makan Bergizi Gratis untuk Raih Pasar Baru

astakom.com, Bogor - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, program prioritas pemerintahan Indonesia membuka peluang besar bagi peternak untuk berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan...

Kasus Keracunan MBG di Sulteng, Anak Buah Prabowo: Dapur Harus Jalankan Prosedur Ketat

astakom.com, Palu — Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kota Palu mendapat sorotan serius dari Anak buah Presiden Prabowo...

Andi Iwan Aras Soroti Banjir Bali, Minta Perbaikan Tata Ruang dan Infrastruktur

astakom.com, Jakarta — Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), menyoroti banjir besar yang melanda Bali pekan lalu. Legislator Gerindra...

Legislator Gerindra Perjuangkan Pembangunan Jembatan Gantung di Cilacap dan Banyumas

astakom.com, Cilacap — Anggota Komisi V DPR RI, dari Fraksi Partai Gerindra Hj. Novita Wijayanti, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pembangunan sejumlah jembatan gantung di...

Viral

Videos