Kamis, 7 Agu 2025
Kamis, 7 Agustus 2025

Sri Mulyani: Stimulus Pemerintah Jadi Penopang Ekonomi RI di Tengah Ketidakpastian Global

astakom, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan peran penting Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menjaga daya beli masyarakat, yang menjadi penopang perekonomian nasional di tengah tantangan global.

Pernyataan ini disampaikan merespons capaian ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang mencatatkan pertumbuhan impresif sebesar 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Di tengah suasana ketidakpastian global, capaian ini merupakan hal yang patut kita syukuri dan jaga bersama,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip astakom.com, Selasa (5/8).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh konsumsi domestik yang solid, peningkatan aktivitas investasi dan ekspor, serta ekspansi dunia usaha.

Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,97 persen yoy, didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat dan dukungan berbagai stimulus pemerintah yang bersumber dari APBN, seperti diskon tarif transportasi dan bantuan sosial.

“APBN berkontribusi signifikan dalam menjaga daya beli melalui paket stimulus ekonomi yang telah diberikan seperti diskon tarif transportasi, penebalan bantuan sosial, dan bantuan subsidi upah yang langsung menciptakan multiplier effect melalui konsumsi rumah tangga,” jelas Sri Mulyani.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II ini tidak lepas dari belanja modal pemerintah dan BUMN yang menjadi katalis bagi investasi swasta, serta didorong oleh optimisme pelaku usaha dan kelanjutan kebijakan deregulasi untuk memperkuat iklim investasi nasional.

Menkeu menegaskan, di tengah ketidakpastian global, fungsi countercyclical APBN menjadi sangat vital untuk menjaga stabilitas ekonomi. Pemerintah akan terus memanfaatkan APBN sebagai alat utama untuk mengantisipasi potensi pelemahan ekonomi global dan menjaga momentum pertumbuhan domestik.

“Peranan APBN akan terus diandalkan dalam melakukan fungsi countercyclical, terutama mengantisipasi pelemahan ekonomi yang muncul akibat situasi dunia yang bergejolak. APBN juga senantiasa berperan penting dalam menjaga stabilitas dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Sri Mulyani menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh elemen bangsa terus menjaga optimisme dan kolaborasi. “Kita harus terus merawat optimisme dan bekerja bersama agar Indonesia mampu melanjutkan tren positif ini di tengah kondisi global yang masih menantang,” pungkasnya.

Rubrik Sama :

Apindo Soroti Paradoks Pertumbuhan Ekonomi RI, Tapi Optimis Target Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang mencerminkan kondisi paradoks. Pasalnya, perekonomian Indonesia menunjukkan angka positif meski daya beli menurun.

Wamendag Tegaskan Fenomena Rojali Bukan Karena Daya Beli Turun

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti membantah narasi yang ramai terkait fenomena rombongan jarang beli atau Rojali dan rombongan hanya nanya atau Rohana, yang disebabkan oleh daya beli yang menurun.

Sektor Manufaktur Ngebut! Tumbuh 5,68 persen di Kuartal II-2025

Sektor industri pengolahan atau manufaktur kembali membuktikan diri sebagai pahlawan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan II tahun 2025, sektor ini tumbuh impresif sebesar 5,68 persen (year-on-year).

Cek Rekomendasi Saham Cuan Kala IHSG Masih Rawan Koreksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih rawan mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (6/8).

Terkini

Viral

Videos