Selasa, 5 Agu 2025
Selasa, 5 Agustus 2025

Ekspor Indonesia Tumbuh 7,70 Persen, Lampaui Target Semester Pertama 2025

astakom, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melaporkan kinerja ekspor Indonesia selama semester I tahun 2025 yang menunjukkan hasil menggembirakan, dimana ekspor nasional tumbuh sebesar 7,70 persen, melebihi target tahunan yang ditetapkan pemerintah sebesar 7,10 persen.

“Kinerja ekspor nasional pada semester I-2025 telah menunjukkan pertumbuhan yang positif yang menjadi sinyal kuat bagi pencapaian target ekspor tahunan,” ujar Mendag dalam konferensi pers, dikutip astakom.com, Senin (4/8).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, total ekspor Indonesia selama enam bulan pertama tahun ini mencapai USD135,41 miliar, naik 7,70 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekspor ini utamanya ditopang oleh ekspor non-migas yang naik 8,96 persen menjadi USD128,39 miliar. Sementara ekspor migas justru mengalami penurunan sebesar 11,04 persen, menjadi USD7,03 miliar.

Dalam laporan yang sama, Mendag yang akrab disapa Busan juga menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2025 mencatat surplus sebesar USD4,10 miliar atau setara Rp65,7 triliun.

Dengan capaian ini, Indonesia kembali mencatat rekor surplus perdagangan selama 62 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020.

Adapun Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan selama semester I-2025 tercatat sebesar USD19,48 miliar, meningkat dari USD15,58 miliar pada semester yang sama tahun lalu, dengan angka surplus perdagangan non-migas sebesar USD28,31 miliar, sementara defisit perdagangan migas sebesar USD8,83 miliar.

Dari sisi negara, Amerika Serikat masih menjadi mitra dagang dengan surplus tertinggi bagi Indonesia, yaitu sebesar USD9,92 miliar. Disusul India (USD6,64 miliar), Filipina (USD4,36 miliar), Malaysia (USD3,07 miliar), dan Vietnam (USD2,21 miliar).

“Ini pertanda bahwa produk-produk Indonesia masih punya daya saing meskipun ini belum diberlakukan tarif resiprokal. Jadi nanti kita akan menuntut terus dan kita tentu akan berupaya setelah dilakukan pemberlakuan tarif resiprokal ekspor kita tetap terus meningkat,” ujar Mendag.

Sementara itu, Tiongkok tetap menjadi tujuan ekspor utama Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD29,31 miliar, diikuti Amerika Serikat (USD14,79 miliar), India, Jepang, dan Malaysia.

Rubrik Sama :

Sebelum IEU CEPA Final, Ekspor Indonesia ke Eropa Sudah Cetak Surplus USD3,8 Miliar

Pemerintah optimistis bahwa kerja sama ekonomi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) akan menjadi momentum penting bagi peningkatan ekspor nasional, khususnya ke kawasan Uni Eropa.

Viral Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Dasco: Jangan Dibenturkan dengan Nasionalisme

astakom, Jakarta  – Fenomena pengibaran bendera bajak laut ala One Piece yang ramai di media sosial jelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI akhirnya ditanggapi...

Digitalisasi Cek Kesehatan Anak Dimulai di 282 Ribu Sekolah

astakom, Jakarta - Program unggulan Presiden Prabowo Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah kini memasuki era digital. Kementerian Komunikasi dan Digital memastikan infrastruktur konektivitas menjadi...

Jejak Amnesti dari Soekarno hingga Prabowo: Tradisi Konstitusional, Bukan Keistimewaan

astakom, Jakarta — Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menegaskan bahwa pemberian amnesti dan abolisi kepada Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto merupakan pelaksanaan hak...
Cover Majalah

Update