Sabtu, 2 Agu 2025
Sabtu, 2 Agustus 2025

SBY: Negara Kuat Bisa Jatuh Lantaran Pemimpinnya Posisikan Diri di Atas Hukum dan Rakyat

astakom, Jakarta – Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara soal peradaban dan faktor penyebab runtuhnya sebuah peradaban dalam tatanan dunia yang bergejolak saat ini.

Ia menyebut negara yang kuat bisa mengalami keruntahan jika pemimpinnya memposisikan diri di atas hukum dan rakyat.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

“Satu abad terakhir, kita kerap menyaksikan negara kuat jatuh, saya ulangi, negara kuat jatuh lantaran pemimpinnya meletakkan dirinya di atas peranata hukum, di atas sistem yang adil, dan di atas kesetiaan sejati terhadap negara dan rakyatnya,” kata SBY, dalam Pidato Peradaban, di Institut Peradaban Jakarta, Rabu (30/7).

SBY mencontohkan penguasa Perancis sebelum Revolusi Perancis pada 1789, di mana ada ungkapan “L’état, c’est moi” yang memiliki ‘arti negara adalah saya, hukum adalah saya, dan suara rakyat adalah saya’.

Dalam pidato bertajuk World disorder and the Future Our Vivilization itu, SBY juga menyinggung tatanan dunia yang bergejolak. Meski begitu, dalam dinamika peradaban umat manusia, Indonesia, mau tidak mau terlibat aktif di dalamnya.

Peradaban Indonesia maju sebagai bagian dari peradaban dunia yang berkembang, haruslah terus terlibat aktif dalam agenda kemanusiaan global.

“Jadi saudara-saudara, sejarah dan pemikiran para tokoh peradaban tadi memberi kita pelajaran penting. Bahwa daya tahan peradaban bukan ditentukan oleh kejayaan atau senjata.”

“Tetapi oleh kematangan nilai, ketangguhan sosial, dan kapasitas untuk beradaptasi secara cerdas dan bermoral. Mereka yang bertahan bukanlah yang paling kuat secara fisik, tapi yang paling mampu mengelola perubahan,” imbuhnya.

Pembina Yayasan Institut Peradaban Prof Jimly Asshiddiqie memberikan apresiasi yang tinggi kepada SBY yang telah berhasil memimpin pemerintahan Indonesia pasca reformasi dengan gemilang. SBY berhasil mengantarkan transisi yang mulus kepada pemerintahan selanjutnya, kepemimpinan Presiden ke-7 JokoWidodo (2014-2024).

”SBY berhasil mengakhiri tugas pengabdiannya dengan husnul khatimah dan terus berkarya melalui kesenian, warisan-warisan kebudayaan, dan pemikiran-pemikiran kebangsaan, serta peran aktif dalam mempromosikan kebijakan perubahan iklim dan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup yang sehat, serta kampanye kemanusiaan untuk perdamaian dunia yang berkeadilan,” katanya.

Dalam pidatonya SBY tadi, lanjut Jimly, seperti pernah terjadi pada pertengahan abad ke-20, setelah Perang Dunia I, Great Depression pada 1930-an, dilanjutkan Perang Dunia II pada 1940-an yang berakhir dengan terjadinya big-bank change in the human history. Maka menuju pertengahan abad ke-21, besar kemungkinan akan terjadi lagi another big-bank change in the world history yang harus diantisipasi.

”Mari kita mempersiapkan dengan segala langkah yang terukur untuk kepentingan peradaban Indonesia maju di tengah dinamika ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian yang abadi, dan keadilan sosial,” lanjutnya.

Institut Peradaban adalah sebuah lembaga yang diniatkan ikut berperan dalam perjalanan bangsa ke arah peradaban yang lebih tinggi. Melalui forum ini, Institut Peradaban ingin mengirim pesan bahwa masih ada ruang untuk merajut dialog.

Rubrik Sama :

Air Mata Gus Ipul Tumpah untuk Guru dan Para Pengabdi Sekolah Rakyat

astakom, Lebak - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tak kuasa membendung air mata mendengar curhatan seorang Guru Sekolah Rakyat yang memilih setia mengabdi...

Emisi Surat Utang EGS Tembus Rp65,77 Triliun, OJK: Pasar Responsif terhadap Ekonomi Hijau

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan signifikan dalam penerbitan surat utang berbasis prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di pasar modal Indonesia.

Perdana, Pemerintah Bakal Gelar Pesta Rakyat di Istana Usai Upacara 17 Agustus

Untuk pertama kalinya, Pemerintah akan menggelar acara pesta rakyat di halaman Istana Kepresidenan sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensetneg) RI, Juri Ardiantoro.

Dibuka 4 Agustus, Mayoritas Peserta Upacara di Istana Masyarakat Umum

Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta merayakan momen bersejarah ini melalui berbagai kegiatan yang meriah dan inklusif.
Cover Majalah

Update