Rabu, 30 Jul 2025
Rabu, 30 Juli 2025

Prabowo Bahas ‘Community Learning Center’ Anak Pekerja Migran dengan Malaysia

astakom, Jakarta — Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto membahas sejumlah kesepakatan penting dengan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/7). Salah satu fokus utama pembicaraan adalah pembentukan Community Learning Center (CLC) bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.

“Pada hari ini Bapak Presiden menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, beserta rombongannya. Kunjungan ini dimulai dari kedatangan beliau kemarin malam, kurang lebih pukul 20.00 WIB, yang kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama pas undangan Bapak Presiden di Kertanegara,” ujar Sugiono.

Pertemuan Annual Consultation, yang terakhir digelar pada 2017 ini, menjadi forum bagi kedua negara untuk memperbarui kerja sama di berbagai bidang, termasuk isu pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia.

“Kedua pemimpin bertemu dalam sebuah mekanisme bilateral antara Indonesia dan Malaysia yang kita sebut dengan Annual Consultation atau konsultasi tahunan pemimpin kedua negara,” jelas Sugiono.

Menlu menegaskan bahwa Prabowo secara khusus menekankan pentingnya akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran di Malaysia. “Kemudian juga tadi disampaikan pembentukan-pembentukan Community Learning Center bagi anak-anak dan murid-murid di semenanjung Malaysia dan di Sabah dan Sarawak, anak-anak dari pekerja migran Indonesia untuk bisa bersekolah di sana,” kata Sugiono.

Selain itu, pertemuan juga menghasilkan penandatanganan nota kesepahaman di sejumlah bidang, salah satunya pendidikan.

Ia menjelaskan bahwa MOU tersebut berhubungan langsung dengan pembentukan CLC. “Kalau misalnya di pendidikan tadi ya, di CLC, kemudian yang teknisnya nanti diterjemahkan,” jelasnya.

Selain isu pendidikan, kedua pemimpin juga membahas peningkatan nilai perdagangan, penyelesaian hambatan dagang, serta memperkuat kerja sama kesehatan.

Prabowo juga dalam pertemuan menegaskan bahwa persahabatan kedua negara harus diwujudkan tidak hanya dalam diplomasi, tetapi juga melalui kerja sama nyata di bidang sosial.

“Presiden juga menyampaikan bahwa antara Indonesia dan Malaysia harus erat hubungan kerja samanya karena kita berasal dari rumpun yang sama, kita memiliki budaya yang sama, kita share bahasa yang sama.”

“Oleh karena itu persahabatan Indonesia dan Malaysia harus sangat erat, hubungan persahabatan itu juga harus diwujudkan dalam hubungan ekonomi yang baik antara kedua negara demi kesejahteraan kedua masyarakat,” imbuh Sugiono.

Dengan penekanan pada pembentukan CLC, Menlu Sugiono optimistis bahwa anak-anak pekerja migran Indonesia akan memiliki akses pendidikan yang lebih baik di Malaysia.

“Dalam pertemuan bilateral antara kedua delegasi berhasil menyelesaikan beberapa isu-isu yang selama ini pending (tertunda), isu perdagangan dan bagaimana meningkatkannya serta hal-hal yang selama ini masih menjadi pending issues di antara kedua negara,” pungkasnya.

Rubrik Sama :

Anggota Komisi VIII Dorong Aparat Adil Tangani Kasus Perusakan Rumah Doa di Sumbar

astakom, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina menyayangkan aksi perusakan terhadap rumah doa jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di...

Menko Polkam Pastikan Kesiapsiagaan Nasional Hadapi Potensi Tsunami Imbas Gempa Dahsyat Rusia

Pemerintah bergerak cepat menyikapi potensi tsunami yang diperkirakan berdampak ke wilayah Indonesia, menyusul gempa dahsyat berkekuatan magnitudo (M) 8,7 yang mengguncang Pesisir Timur Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7) pagi WIB.

Target Ekonomi RI 2029 Tembus 8 Persen, Pemerintah Gas Pol Belanja dan Pariwisata

Pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi nasional tembus 8 persen pada tahun 2029, naik signifikan dari rata-rata 5 persen selama satu dekade terakhir.

Pemerintah Tegaskan Indonesia Hanya Ekspor Hasil Industri ke AS

Sesmenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menegaskan bahwa kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS hanya mencakup ekspor komoditas hasil industri.
Cover Majalah

Update